telkomsel halo

Smartfren Ngadat, Pelanggan Berhak Jatuhkan Sanksi

12:30:14 | 26 Mar 2013
Smartfren Ngadat, Pelanggan Berhak Jatuhkan Sanksi
Ilustrasi (DOK)
JAKARTA (IndoTelko) – Bermasalahnya layanan data milik PT Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) ternyata mendapatkan sorotan dari Menkominfo Tifatul Sembiring.


Dalam akun twitter miliknya (@tifsembiring), Pria yang gemar berpantun ini mengatakan pelanggan berhak untuk menjatuhkan sanksi terhadap Smartfren yang jaringannya mendadak lelet sejak beberapa hari lalu.

“Adalah hak konsumen untuk terus atau pindah operator,” tulis Tifatul di akun Twitternya.

Tifatul merespons kicauan dari pelanggan Smartfren yang banyak melapor ke akunnya terkait lemotnya jaringan operator tersebut sejak beberapa hari lalu.

Diungkapkannya, dirinya telah menanyakan langsung ke pihak Smartfren terkait gangguan yang dialami operator tersebut. Ternyata gangguan dimulai pada 15 Maret 2013 dimana jaringan utama Smartfren kabel lautnya putus antara Bangka-Batam terkena jangkar kapal. Alhasil kapasitas internet yang dapat diberikan hanya 60%.

Setelah itu pada 16 Maret 2013 jaringan backup inland Sumatera milik Smartfren ikut putus di Palembang karena tanah longsor. Dampaknya, internet dapat dilayani dengan jalur proteksi kapasitas 30%.

Berikutnya 17 Maret 2013 jalur proteksi juga mengalami kabel putus di area Sumatera Selatan sehingga internet hanya bisa dilayani 10% dari kapasitas.


Pada 18 Maret 2013, jaringan dari pihak ketiga (Matrix Submarine) beroperasi sehingga kapasitas data naik menjadi 50%. Sialnya, pada 23 Maret 2013 jaringan Matrix Submarine mengalami putus kabel sehingga layanan internet kembali ke kapasitas 10%.

“Hari ini mereka (Smartfren) berjanji restorasi jaringan selesai dan ada tambahan kapasitas. Diharapkan kapasitasnya naik menjadi 80%. Selanjutnya Anda bebas memilih operator dari pengalaman yang Anda dapatkan,” kicau Tifatul di akunnya.
 
Sebelumnya, CTO Smartfren Merza Fachys kala dikonfirmasi IndoTelko melalui pesan singkat, Selasa (26/3), mengakui  memang ada masalah dengan kabel laut.
“Jebol semua. Kita harapkan pada hari ini sudah on kembali,” ungkapnya.

Sekadar diketahui, Smartfren membangun serat optik untuk koneksi ke luar negeri bekerjasama dengan Moratel dengan rute Jawa-Bangka-Batam-Singapura yang menelan investasi sekitar US$ 20 juta.

Sementara untuk rute Surabaya-Jakarta yang selama ini menjadi backhaul baru saja ditingkatkan kapasitasnya dari 5 Gbps menjadi 10 Gbps.

Pada tahun ini perseroan akan menambah 1500-2000 BTS pada tahun 2013-2014  di Pulau Jawa dan Sumatera.  Total dana yang dikeluarkan diperkirakan sebesar US$ 100- US$150 juta.

Per Januari 2013,  perusahaan mempunyai jumlah pelanggan mencapai 11,5 juta pengguna. Sebanyak 6,5 juta pengguna adalah pelanggan seluler dan 5 juta adalah pengguna data.

Pada tahun ini, Smartfren memproyeksi mampu mendapatkan tambahan 5 juta pelanggan data, dengan porsi sebanyak tambahan 3 juta pelanggan dari bundling perangkat mobile seperti tablet dan ponsel pintar, dan 2 juta dari pelanggan modem.

Terganggunya koneksi ke situs luar negeri sontak membuat para pengguna operator dengan tagline I hate Slow ini mencak-mencak. Pasalnya, ponsel Smartfren selama ini banyak dijadikan sebagai modem untuk terkoneksi dengan internet.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year