telkomsel halo

Ruang Turun Harga bagi SMS dan Suara Tertutup?

10:51:19 | 15 Mar 2013
Ruang Turun Harga bagi SMS dan Suara Tertutup?
Alexander Rusli (DOK)
JAKARTA (IndoTelko) –  Ruang untuk menurunkan harga bagi jasa SMS dan suara di industri seluler Indonesia diperkirakan  tertutup karena penawaran yang ada sudah murah.

“Di  basic telephony (Suara dan SMS) itu tidak ada ruang untuk bermain. Hal yang menjadi masalah itu di data ada beberapa tantangan, seperti keterbatasan frekuensi, pemain aplikasi yang menekan operator, dan perangkat yang kian haus bandwidth,” ungkap Presiden Direktur dan CEO Indosat Alexander Rusli kala menjadi pembicara di acara 4G: New Tech, New Services, New Needs, yang digagas IndoTelko, kemarin.

Menurutnya, basic telephony telah berubah menjadi red ocean kalau dilihat dari sisi bisnis dimana pemain sudah banyak sementara jasa yang ditawarkan sejenis. “Itu kan fase pertama di industri seluler. Sekarang kita masuk tahap kedua yakni data services. Masalahnya di data services ini baru tahap pertumbuhan,” jelasnya.   

Presiden Direktur dan CEO XL Hasnul Suhaimi menambahkan, XL sejak 2011 sudah tak bermain lagi dengan tarif suara dan SMS karena belajar dari pengalaman di India yang terus menurunkan tarif  berujung pada bergugurannya para pemain.

“Tarif suara dan SMS di Indonesia sudah paling murah. Kami menyadari itu sejak dua tahun lalu, karena itu tidak mau bermain di tarif. Penetrasi yang kami lakukan memang lebih ke pelanggan berkualitas. Itulah kenapa pertumbuhan XL paling tinggi di industri tahun lalu,” jelasnya.

Diungkapkannya, XL adalah pionir tarif murah di Indonesia beberapa tahun lalu. Namun, kala dua tahun lalu membaca gejala tariff terlalu turun tidak sehat bagi industri, maka strategi pun berganti dengan mencari pelanggan berkualitas.  

Sekadar catatan, walau jasa basic telephony dianggap berada di red ocean, namun backbone pendapatan Indosat dan XL masih dari layanan ini.
XL  Axiata meraih pendapatan sebesar  Rp 21.278 triliun  atau naik 15%  dibandingkan 2011 sebesar  Rp 18,468 triliun.

Penopang pendapatan XL adalah jasa seluler yang terdiri atas suara sebesar Rp 8.308 triliun atau naik 6% dibandingkan 2011 sebesar Rp 7.8 triliun. SMS sebesar Rp 4.729 triliun atau naik 16% dibandingkan 2011 sebesar Rp 4.07 triliun.

Pendapatan seluler Indosat selama 2012 juga  ditopang oleh jasa SMS dan data, ditengah turunnya pertumbuhan layanan suara serta tak menentunya pasar Value Added Services (VAS).

Omzet  bisnis seluler anak usaha Qatar Telecom (Qtel) itu pada 2012 sebesar Rp 18.762 triliun atau tumbuh 12% dibandingkan 2011 sebesar Rp 16.75 triliun.

Jumlah pelanggan seluler perseroan sebanyak 58,5 juta nomor naik 13,1%  dibandingkan 2011 sebesar 51,7 juta nomor.
 
Indosat mencatat pertumbuhan pendapatan di SMS yakni 66,1% pada 2012 berkat efektifnya promosi di produk IM3.

Trafik SMS Indosat pada 2012 sebesar 268 juta per hari atau naik 4,4% dibandingkan 2011 sebesar 257 juta SMS per hari.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year