Ponsel CDMA Masih Diminati?

Ilustrasi (DOK)

JAKARTA (IndoTelko) – Telepon seluler (Ponsel) berbasis teknologi  code division multiple access (CDMA) diyakini masih diminati oleh masyarakat dengan syarat operator terus mengembangkan jaringan.

“Masyarakat itu tidak melihat teknologi yang digunakan. Tetapi akses ke perangkat itu terjangkau. Kami sudah buktikan itu dengan sederet ponsel CDMA milik Smartftren,” ungkap Deputy Executive Officer Smartfren Djoko Tata Ibrahim di Jakarta, belum lama ini.

Dijelaskannya, sebagai konsekuensi pemilik frekuensi 1.900 MHz dan bermain dengan teknologi CDMA menjadikan Smartfren harus bisa menciptakan ekosistem untuk ketersediaan perangkatnya.

“Kami menggandeng sejumlah nama yang sudah biasa mengembangkan ponsel CDMA. Sekarang di pasar itu justru yang dikenal Smartfren sebagai salah satu merek smartphone ketimbang operator di pasar. Bagi kami ini membuktikan, masyarakat senang dengan yang kita tawarkan,” katanya.

Diungkapkannya, saat ini total pengguna bundling dengan perangkat smartphone Andromax dari Smartfren adalah Sebanyak 200 ribu pelanggan. Sekitar 100 ribu diantaranya adalah dari Andromax-i.  

Head of National Sales LG Mobile Indonesia Denny Mulia Wardhana, memperkirakan ponsel CDMA yang akan diminati pengguna adalah yang berbasis  sistem operasi Android.  “Ponsel CDMA itu kuenya sekitar 20%, sedangkan sisanya ponsel berbasis GSM. Untuk smartphone CDMA itu sekitar 5% dari pangsa pasar yang dikuasainya,” katanya.
 
Founder Komunitas ID Android Agus Hamonangan,  memperkirakan dalam empat tahun ke depan pasar smartphone CDMA akan meningkat 8%-10%.  “Ponsel itu mengikut perkembangan jaringan operator,” katanya.

Pengamat gadget Bayu Samudiyo mengatakan, ponsel CDMA tak bisa dijual terpisah sehingga konsep bundling dengan operator harus dilakukan.

“Apalagi di era data sekarang, biaya layanan data yang terjangkau   penting  menarik minat masyarakat membeli produk," katanya.(ss)