PicMix akan Hadir di Windows Phone dan iOS

Calvin Kizana (DOK)

JAKARTA (IndoTelko) – Aplikasi  PicMix akan hadir di platform operasi Windows Phone dan iOS pada kuartal kedua 2013 guna memperluas pangsa pasarnya.

PicMix adalah aplikasi mobile yang pada dasarnya mengambil inspirasi dari Instagram. Awalnya aplikasi ini  dibuat untuk platform Blackberry. Saat ini aplikasi berbagi foto gratis, yang sudah terintegrasi dengan beberapa sosial media seperti  Facebook, Twitter, dan lainnya itu sudah ada di platform android.

Kelebihan aplikasi ini dapat membantu pengguna untuk secara langsung membagi foto-foto hasil buatannya tanpa harus bertukar akun media sosial.
Pesaing dari PicMix adalah PicStory dari Risto Mobile. Keduanya mengklaim diri sebagai aplikasi besutan anak bangsa.

“Kami sudah memiliki 9 juta pengguna aktif sejak 1 Maret 2013. Kami mendapatkan jutaan pelanggan hanya dalam waktu dua bulan. Bagi saya sesuatu yang luar biasa dibandingkan dengan Twitter yang butuh dua tahun. Karena itu sekarang kami berani tampil ke publik,” ungkap  ungkap CEO dan President Director Inovidea, Calvin Kizana di Jakarta, belum lama ini.

PT Inovidea Magna Global adalah  pembesut aplikasi  PicMix . Sebanyak 30% sahamnya dikuasai PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA).   Erajaya menguasai 30%   saham dari Inovidea untuk memperkuat bisnis konten dengan membeli  750 lembar saham  milik  Kingsville Union Ltd senilai Rp 750 juta.

Menurut Calvin, aplikasi besutannya sesuatu yang potensial untuk dikembangkan sehingga wajar perusahaan sekelas Erajaya membeli sahamnya.    

"Awalnya kami membuat aplikasi ini hanya sekedar iseng, tapi cukup mengagetkan setelah melihat feedback yang diberikan oleh pengguna. Dengan tingkat penerimaan setinggi ini tanpa menggunakan iklan media, saya rasa PicMix merupakan aplikasi yang sangat potensial," jelasnya.

Diungkapkannya, setiap hari ada 35 ribu pengguna baru tiap harinya dengan 34,5 juta download dengan 35% penggunanya berasal dari Indonesia.  PicMix sudah merambah dunia internasional hingga 7 negara, sudah memiliki lebih dari 120 juta foto hasil upload para penggunanya.
 
“Kami menggunakan konsep freemium disamping menjadi advertising engine untuk mendapatkan revenue. Hal yang menggembirakan adalah sekitar 2,5% dari 9 juta pengguna aktif itu mau membeli theme atau fitur lainnya dari PiC Mix . angka itu sudah luar biasa,” jelasnya.

Direktur Komunikasi dan Pemasaran Erajaya Djatmiko Wardoyo mengungkapkan, saat ini Erajaya  belum berharap banyak kepada  Inovidea dari sisi revenue.  

“Kita tidak mengharapkan revenue dulu dari Inovidea. Ini untuk menaikkan nilai dari perusahaan karena tren ke depan itu adalah smartphone. Kita mau meng-engange pengguna dengan aplikasi-aplikasi yang dihasilkan Inovidea,” jelas Koko.

Calvin mengharapkan, masuknya Erajaya bisa memperluas skala ekonomi dari aplikasinya terutama dalam distribusi voucher untuk pembelian fitur dari PicMix.
“Kita untuk operasional saja harus mengeluarkan biaya sekitar US$ 6.500 untuk hosting server. Adanya Erajaya dengan modal besar tentu banyak sisi positif yang bisa didapat,” katanya.(id)