Ilustrasi (DOK)
JAKARTA (IndoTelko) – Cerita tentang privatisasi dari PT Industri Telekomunikasi (Inti) layaknya sinetron yang tak berkesudahan.
Seperti diketahui, sejak tahun lalu sudah ada wacana dari Kementrian Badan Usaha Milik Negara (KBUMN) untuk melepas 49% saham milik Inti.
Kala itu Telkom dan LEN menjadi kandidat kuat yang akan memborong saham senilai sekitar Rp 332,5 miliar itu.
Namun, seiring terjadinya pergantian di jajaran Telkom pada medio 2012, aksi mendekati Inti pun batal dan akhirnya Inti kembali fokus mengembangkan usahanya.
Nah, kabar terbaru pada Selasa (27/2) kemarin muncul dari Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan yang menyatakan berencana mengkonsolidasikan Inti dengan PT Lembaga Elektronika Nasional untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.
"Konsolidasi keduanya diharapkan dapat memiliki daya saing tinggi, mampu mengikuti tender dan mengerjakan proyek dalam skala besar," kata Dahlan.
Diungkapkannya, program restrukturisasi perusahaan dengan opsi konsolidasi itu akan membentuk sebuah perusahaan baru. Keduanya akan dilebur dan tidak ada yang dominan kepemilikannya. Saat ini nilai asset Inti lebih besar ketimbang LEN.
Secara terpisah Direktur Operasional Inti Dayu Rengganis kala dikonfirmasi terkait ide konsolidasi itu enggan berkomentar banyak karena belum mendapatkan informasi yang lengkap. “Nanti saja yah,” katanya.
Sebelumnya, manajemen Inti mengaku butuh dana segar untuk bisa meningkatkan nilai dari perusahaan sekaligus mempercepat pertumbuhan bisnis.
Rencananya, alokasi pembagian dana hasil penjualan saham sebesar Rp 220 miliar akan didistribusikan untuk bidang telekomunikasi sedangkan sisanya Rp 86 miliar untuk non-telekomunikasi, dan Rp 26,5 miliar untuk produk konsumer.(ct)