Ilustrasi (DOK)
JAKARTA (indotelko) – Balapan untuk menambah frekuensi 3G kian seru.
Dalam tahapan penyerahan dokumen seleksi pada Rabu (6/2), ternyata hanya menyisakan tiga peserta.
Dua peserta yang sebelumnya mengambil dokumen seleksi tidak mengembalikan dokumen.
Tiga peserta yang mengembalikan dokumen dan tetap ikut dalam balapan adalah Telkomsel, Indosat, dan XL.
Sedangkan dua peserta yang mundur adalah Tri dan Axis.
“Hanya yang tiga lanjut ke babak berikutnya,” ungkap Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo Gatot S. Dewa Broto dalam pesan singkatnya, Rabu (6/2) sore.
Diungkapkannya, sebelumnya calon peserta seleksi yang telah mengambil dokumen seleksi pada tanggal 3 Januari 2013 adalah Telkomsel, XL Axiata, Axis Telekom Indonesia, HCPT atau Tri, dan Indosat.
“Kita akan lanjut ke tahapan berikutnya yakni pemeriksaan kelengkapan dokumen permohonan,” katanya.
Secara terpisah, Direktur Government Relation Tri Dicky Chandra Aden mengakui perseroan tak mengikuti tahapan berikutnya dari tender 3G. “Berat,” katanya singkat
Juru bicara Axis Anita Avianty menjelaskan setelah dipertimbangkan dengan matang, perseroan memutuskan untuk tidak melanjutkan partisipasi di tender tambahan frekuensi 3G.
“Mendukung strategi mobile broadband kami, Axis akan fokus untuk memaksimalkan penggunaan dari spectrum yang saat ini sudah dialokasikan ke perseroan,” katanya.
Ditambahkannya, Axis juga akan melakukan inovasi dalam pengelolaan spektrum termasuk salah satunya dengan menerapkan teknologi netral di 1.800 MHz.
“April kami mau uji coba Long Term Evolution (LTE) di 1.800 Mhz,” katanya.
Untuk diketahui, di frekuensi 3G atau 2,1 GHz ada dua blok frekuensi diperebutkan yakni blok 11 dan 12.
Harga satu blok frekuensi sekitar Rp 544 miliar. Angka ini terdiri dari dua kali upfront fee ditambah 20 persen dari harga lelang(Biaya Hak Penggunaan Frekuensi/ BHP tahun pertama).
Sedangkan jika ada operator yang memborong dua blok yang akan ditawarkan maka diperkirakan akan menyedot dana sekitar Rp 1.088 triliun.(ak)