telkomsel halo

Internet akan Topang GDP Global

22:49:55 | 05 Feb 2013
Internet akan Topang GDP Global
Ilustrasi (DOK)
JAKARTA (indotelko) – Industri  internet diperkirakan akan bisa menopang Gross Domestic Product (GDP) global karena telah mengubah cara manusia untuk menyalurkan energi dan menciptakan hal-hal baru.

"Munculnya industri internet membuat dunia berada di era baru yang penuh dengan inovasi dan perubahan," kata  Direktur GE Global Strategy dan Analytics Peter C Evans.

Diungkapkannya, hasil penelitian terbaru GE menyimpulkan bahwa industri internet meningkatkan GDP global sebesar US$10-15 triliun.  

Dikatakannya, revolusi internet mengubah cara manusia  berkomunikasi, mengonsumsi informasi, dan menghabiskan uang.
Saat ini, kombinasi dari kedua transformasi tersebut, yang disebut dengan industri internet, telah menghubungkan berbagai jaringan, data, dan mesin.

Revolusi tersebut menjanjikan  transformasi dan perubahan pada industri global, meningkatkan produktivitas, dan meluncurkan generasi yang memberikan kemakmuran dan pertumbuhan yang kuat.

Hal ini terjadi melalui konvergensi dari sistem industri global dengan kekuatan komputasi yang canggih, analisis, adaptasi dengan biaya rendah, dan konektivitas lebih tinggi yang diberikan oleh internet.

Dikatakannya, semakin besar ruang terbuka dunia digital dengan dunia mesin, hal tersebut memiliki potensi membawa transformasi yang besar dan mendalam untuk industri global dan akhirnya memberikan dampak pada aspek kehidupan sehari-hari, termasuk cara  melakukan pekerjaan.

Para peneliti dari GE menemukan bahwa di Amerika Serikat, industri internet dapat meningkatkan pendapatan rata-rata sebesar 25-40% selama 20 tahun ke depan dan mengangkat pertumbuhan kembali pada tingkat yang sudah tidak terlihat sejak akhir tahun 1990-an.

Jika negara-negara di seluruh dunia dapat mencapai setengah dari keuntungan produktivitas di AS, industri internet dapat  memberikan kontribusi US$10-15 triliun pada GDP global selama periode yang sama.

"Era teknologi internet sudah siap untuk memberi dampak besar terhadap industri ekonomi, seperti halnya internet konsumen yang telah mengubah media, komunikasi, dan periklanan selama dekade terakhir," paparnya.

Contohnya, dalam teknologi mesin jet. Sebuah kumpulan sensor secara terpisah dapat memantau berbagai bagian mesin jet, berbagi informasi kapada seluruh armada penerbangan, serta menerapkan seluruh teknik data-driven machine-learning untuk membantu para personel menjaga agar mesin dapat tetap bekerja sampai mencapai kinerja puncak.

"Bayangkan efisiensi dalam perawatan mesin, konsumsi bahan bakar, alokasi kru, dan penjadwalan ketika 'pesawat intelligent' dapat berkomunikasi dengan operator," katanya.

Peluang instrumentasi serupa terdapat di lokomotif, pada gabungan-siklus pembangkit listrik, pabrik pengolahan energi, fasilitas industri, dan aset penting lainnya.

Penurunan satu persen dalam penggunaan bahan bakar jet dari layanan industri internet dapat menghasilkan US$30 miliar dalam penghematan sekitar 15 tahun. Demikian pula, peningkatan efisiensi satu persen dalam armada pembangkit listrik global berbahan bakar gas dapat menghemat US$66 miliar dalam konsumsi bahan bakar.

Industri internet masih memiliki dampak yang lebih luas. Studi tersebut mengatakan bahwa industri internet dapat melacak dan mengoptimalkan pengobatan, arus pasien, serta penggunaan peralatan di rumah sakit.

Para peneliti memperkirakan keuntungan efisiensi satu persen dapat menghasilkan lebih dari US$63 miliar penghematan pada perawatan kesehatan secara global.

Menurut hasil penelitian "penggabungan mesin dan analisis" dapat  menemukan aplikasi langsung pada sektor-sektor yang menghasilkan US$32 triliun dalam kegiatan ekonomi saat ini.

"Semakin tumbuhnya ekonomi global, penerapan potensi industri internet akan menjadi semakin luas. Pada tahun 2025, hal tersebut dapat berlaku untuk US$82 triliun hasil produksi (output) atau sekitar satu setengah dari ekonomi global," paparnya.(ss)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year