Ilustrasi (Dok)
JAKARTA (indotelko) – Lembaga riset Ovum mempercayai mobile broadband akan menjadi andalan pendapatan bagi operator dalam periode 2013-2016 mendatang.
Seperti dikutip dari Cellular-News belum lama ini dinyatakan, jasa mobile broadband akan mengalami pertumbuhan 19.2% dan meghasilkan US$122.9 miliar atau setara Rp 1. 181,7 triliun dalam jangka waktu 2013 dan 2016.
Segmen lain yang akan mengalami pertumbuhan pendapatan dobel digit diprediksi adalah public cloud, enterprise Ethernet, IPTV, dan managed/hosted IP voice.
Pendapatan operator secara global pada 2012 lalu diperkirakan US$2 trilun atau sekitar Rp 19 230.7 triliun dimana 60% diserap oleh pemain seluler.
"Recovery dari resesi 2009 tidak cepat dan krisis fiskal global terus menghantui industry telekomunikasi. Untuk tiga hingga empat tahun mendatang, pemain fixed dan mobile akan menghadapai masalah yang sama menaikkan pendapatan dari sumber lain untuk mengatasi kejenuhan di bisnis tradisional,” ungkap Chief Forecaster Ovum John Lively.
Dikatakannya, di segmen konsumen operator akan bersaing dengan para pemain over-the-top (OTT) selain pesaing tradisional. Untuk mengatasi tantangan ini operator disarankan untuk mengadopsi pendekatan pemasaran consumer services.
Sedangkan untuk vendor jaringan, kenaikan dari belanja modal akan dibatasi oleh omzet operator yang tumbuh di level single digit. Agar pertumbuhan pendapatan bisa lebih cepat dari industri disarankan vendor menggarap converged packet optical, ROADMs, 40G/100G networking gear, carrier Wi-Fi, dan jasa jaringan lainnya yang relevan.
Terakhir, Ovum memperingatkan para pemain komponen yang akan mengalami turbulensi di bisnis ini. “Pelaku usaha komponen harus terus memantau kebutuhan pelanggan agar tidak ditinggal kompetitornya,” katanya.(ct)