telkomsel halo

Tender 3G

Lima Operator Bidik Tambahan Blok 3G

16:58:46 | 04 Jan 2013
Lima Operator Bidik Tambahan Blok 3G
Peta kepemilikan frekuensi 3 operator besar (Dok)
JAKARTA (indotelko) – Lima operator pemilik lisensi seluler dipastikan berkompetisi untuk mendapatkan tambahan blok frekuensi 3G yang digelar Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).

Kelima operator itu adalah Telkomsel, Indosat, XL,  Axis, dan Tri.

“Indosat ikutan dalam tender tambahan blok frekuensi 3G. Ini memang kejutan, karena banyak yang mengonfirmasi ke saya tentang hal ini. Dapat dipastikan Indosat mengikuti tender, karena tadi mengambil dokumen lelang,” ungkap Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo, Gatot S Dewa Broto kala dikonfirmasi Kamis malam, (3/1).

Dijelaskannya, pemerintah tak bisa menghalangi satu operator untuk ikut dalam lelang sejauh memenuhi dokumen persyaratan seperti memiliki izin seluler dan 3G, bukti lunas Biaya Hak Penggunaan (BHP) frekuensi, atau surat kuasa dirut.

“Masalah Indosat yang sudah mendapatkan izin menjalankan 3G di frekuensi 900 MHz itu hal lain. Kami akan tetap pantau komitmen mereka sesuai dengan izin yang dikantongi. Jika ada komitmen dilanggar, tentu akan ditegur,” tegasnya.

Seperti diketahui, Indosat telah mendapatkan izin untuk menjalankan 3G di frekeunsi 900 MHz pada akhir Agustus 2012, dan diujicoba di Padang pada 6 Oktober 2012. Anak usaha Qatar Telecom (Qtel) ini berencana mulai kuartal I-2013 mengomersialkan 3G di 900 MHz di beberapa area seperti Jabodetabek, Jawa Barat, Bali dan Nusa Tenggara. Sedangkan area lain tergantung kepada permintaan pasar.

Sebelumnya, Presiden Direktur dan CEO Indosat Alexander Rusli mengirimkan sinyal untuk tidak akan ikut dalam lelang tambahan blok frekuensi 3G karena perseroan tak begitu membutuhkan tambahan frekeunsi 3G mengingat   dua blok telah dimiliki di frekeunsi 2,1 GHz, serta 10 MHz di frekuensi 900 MHz.

“Itu sudah cukup untuk saat ini, apalagi modernisasi jaringan tengah berjalan. Tetapi jika bicara dua tahun lagi, itu beda lagi. Kebutuhan untuk frekuensi tetap ada,” kata Alex kala peluncuran iPhone5 Desember lalu.

Dirjen Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Kominfo M Budi Setiawan pun kala mendengar rencana Indosat waktu itu menyambut gembira.

“Indosat memang baiknya   fokus mengembangkan 3G di 900 MHz yang baru mendapatkan restu belum lama ini. Satu-satu dulu dikerjakan, jangan semua mau dikuasai. Bagi-bagilah kue itu,” seloroh Pria yang akrab disapa Iwan itu.

Untuk diketahui, jadwal terakhir pengambilan dokumen adalah Jumaat (4/1). Setelah pengambilan dokumen, para calon peserta   diberi kesempatan untuk menyerahkan pertanyaan tertulis terkait seleksi beauty contest ini pada tanggal 10 Januari dan Kementerian Kominfo akan memaparkan jawabannya dalam rapat penjelasan (Aanwijzing) pada 15 Januari.

Para operator kemudian punya waktu 16 hari untuk menyerahkan dokumen permohonan tepat pada tanggal 31 Januari dan akan diperiksa kelengkapannya dokumennya oleh Kominfo sehari setelahnya pada 1 Februari.

Evaluasi dokumen pemohon kemudian diproses dalam waktu dua minggu sejak 4 hingga 18 Februari untuk diumumkan peringkat pemenangnya pada 20 Februari.  

Untuk diketahui, dua blok frekuensi yang tersisa di 2.1 GHz ada di 11 dan 12. Harga satu blok frekuensi diperkirakan bisa menyumbang PNBP  sekitar Rp 544 miliar.

Angka ini terdiri dari dua kali upfront fee ditambah 20 persen dari harga lelang(Biaya Hak Penggunaan Frekuensi/ BHP tahun pertama).

Sedangkan jika ada operator yang memborong dua blok yang akan ditawarkan maka diperkirakan  akan menyedot dana sekitar Rp 1.088 triliun.(id)


Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year