Esia Andalkan Produk Bundling

ilustrasi (Dok BTEL)

JAKARTA (indotelko) – PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) terus menggenjot produk bundling walau beresiko terhadap beban operasional perusahaan karena adanya subsidi.

"Kami harus melakukan bundling untuk masuk ke pasar. Produk yang ditawarkan jika dilihat kita rugi, soalnya harga dilepas ke pasar  Rp 149 ribu, tetapi bonusnya banyak,” ungkap  Head of Marketing PT Bakrie Telecom Rita Puraeni.

Untuk diketahui, pemilik merek dagang esia ini baru menggandeng Mitra Komunika Nusantara (MKN), untuk  mengeluarkan paket modem Esia Max-D Cyrus seharga Rp 149 ribu.

Modem ini disesuaikan dengan kemampuan daya beli masyarakat, terutama mereka yang berpenghasilan terbatas agar dapat menikmati layanan internet juga.  

Paket ini juga dilengkapi bonus gratis akses internet selama 2 bulan dan juga bonus senilai Rp 150 ribu yang bisa digunakan untuk men-download game-game seru dari Gameloft atau majalah digital keluaran dari Indobook.
 
Namun, lanjut Rita, perseroan melihat aksi penawaran produk tersebut bukan kerugian karena seiring dengan langkah   fokus ke layanan data untuk mendapatkan  Average Revenue per Usage (ARPU) yang tinggi.
 
“Di mata masyarakat   Esia identik dengan layanan telepon dan pengiriman SMS, sementara layanan data yang justru merupakan kekuatan teknologi CDMA masih terbatas pemahamannya. Kita mau edukasi melalui produk ini,” jelasnya.  
 
Direktur  Bakrie Telecom Imanuddin Putra Kencana menambahkan secara bertahap Bakrie Telecom mampu mendorong kinerja operasionalnya. Salah satu strategi yang diterapkan dalam revitalisasi perusahaan adalah mendorong pertumbuhan penerimaan dari layanan data.

“Hasilnya cukup menggembirakan. Bukan saja pada pertumbuhan jumlah pelanggan tapi juga berdampak pada tingkat kesadaran terhadap merek Esia yang kini juga memenuhi kebutuhan data masyarakat,” jelasnya. (ak)