telkomsel halo

Erajaya Merintis Kejayaan di Bisnis Retail Telekomunikasi

18:08:14 | 09 Nov 2012
Erajaya Merintis Kejayaan di Bisnis Retail Telekomunikasi
(dok.)
Pada tahun 2012 ini bisa dikatakan sebagai kejayaan dari PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA). Bagaimana tidak, hingga triwulan III-2012, emiten dengan kode saham ERAA ini terus memimpin pertumbuhan kinerja keuangan dari perusahaan sejenis yang tercatat di pasar modal.

Tercatat, hingga triwulan III-2012, Erajaya berhasil membukukan keuntungan sebesar Rp 329,62 miliar  atau naik 182,03% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sekitar Rp 116,87 miliar.

Sedangkan  pendapatan perseroan  di Q3-2012 sebesar Rp 9,64 triliun atau naik 148,45% dibandingkan periode sama 2011 sebesar Rp 3,88 triliun.

Bandingkan dengan kompetitor terdekatnya, PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO) yang  membukukan laba bersih sebesar Rp 251.129 miliar hingga kuartal III-2012 atau naik 8,5% dibandingkan periode sama 2011 sebesar Rp 231.259 miliar.

Pertumbuhan pendapatan usaha TRIO sebesar 12,54% menjadi Rp 7,2 triliun pada kuartal III tahun ini dari periode sama tahun sebelumnya yang Rp 6,4 triliun.

Target
Direktur Pemasaran dan Komunikasi Erajaya Swasembada Djatmiko Wardoyo mengungkapkan, perseroan  mengincar omzet Rp 12,5 triliun  dan laba bersih Rp  430 miliar pada akhir tahun ini.

“Kalau melihat pertumbuhan pendapatan hingga triwulan III-2012,   kami cukup optimistis bisa mencapai target yang diharapkan. Target ini  hasil revisi awal tahun yang sebelumnya ditetapkan penjualan sebesar Rp 10,8 triliun  dan keuntungan Rp 376 miliar,” jelasnya.

Menurutnya, penjualan ponsel, khususnya smartphone akan menjadi penopang dari pendapatan perseroan pada tahun ini karena pertumbuhannya selalu positif. Penjualan telepon pintar (smartphone) diperkirakan tumbuh hingga 28 persen pada tahun ini.

Penjualan produk telepon seluler memberikan kontribusi terbesar bagi pendapatan Erajaya dengan total mencapai Rp 8,94 triliun, sisanya dari voucher elektronik dan fisik, komputer, aksesoris, dan lainnya.

“Tahun 2011, penjualan smartphone di Indonesia tumbuh sekitar 17-18 persen, sementara pada 2010 hanya berkisar 8-9 persen. Tahun ini, pasar smartphone makin diminati konsumen di Indonesia. Pada Q4-2012 nanti akan dimasukkan hasil penjualan Samsung seri Galaxy Tab, itu lumayan signifikan mendongkrak pendapatan,” ujarnya.

Geber Gerai
Untuk diketahui, kelompok usaha Erajaya memiliki delapan anak usaha yaitu Erajaya Swasembada (distributor Nokia), Teletama Artha Mandiri (distributor BlackBerry, Samsung, Sony Mobile, HTC, dan Venera), serta Sinar Eka Selaras yang menjadi distributor antara lain produk Acer, Apple, Dell, dan Motorola.

Salah satu kekuatan dari Erajaya adalah agresif membuka toko untuk mendukung bisnis anak usaha.  Melalui anak usahanya  Erafone Artha Retailindo, Erajaya  memiliki 377 outlet penjualan produk seluler di seluruh Indonesia dan enam outlet di antaranya berkonsep megastore.

Untuk Erafone ditargetkan bisa  menambah sekitar 60 outlet baru, termasuk enam outlet megastore.

Sedangkan untuk iBox, rencananya akandilipatgandakan gerai barunya pada tahun depan atau menembus angka 50 gerai. Saat ini iBox telah memiliki 17 gerai yang dikelola dengan bendera Data Citra Mandiri (DCM).

Menurut Djatmiko,   produktivitas ritel iBox cukup baik, berdasarkan hasil penjualan secara unit dan average selling price (ASP) yang bagus.  perusahaan berkomitmen memperluas jaringan ritel iBox.

“Visi bisnis iBox sejalan dengan platform bisnis Erajaya. Dengan iBox yang sudah melekat sebagai ritel Apple akan ditunjang dengan pengalaman Erajaya. Kita memang punya PT Sinar Eka Selaras (SES) yang merupakan salah satu distributor produk Apple, akan tetapi itu hanya sebatas iPhone saja. Dengan bergabungnya iBox ini, akan melengkapi ragam produk Apple lainnya,” katanya.

Akuisisi
Kunci lain dari kesuksesan Erajaya adalah keberaniannya melakukan akuisisi untuk menggenjot pertumbuhan usaha. Setelah mengakuisisi iBox dan PT Inovidea Magna Global (pemilik aplikasi Picmix), Erajaya baru saja menghentak pasar dengan   membeli 99,99% saham PT Azec Indonesia Management Services dari Kingstown Universal Ltd dengan  nilai   Rp 26,6 miliar.

Nilai transaksi keseluruhan sebesar Rp 26,6 miliar ditambah Rp 115.653 untuk 0,000435% saham yang dibeli dari Henry Eddy Putra Sutjipto.

Usai transaksi pembelian, maka perseroan memiliki sebanyak 99,99% saham Azec. Sementara sisanya dipegang oleh Levy Christianto Handjojo

Azec adalah perseroan terbatas yang berdomisili di Jakarta pusat. Perusahaan ini bergerak dalam bidang usaha layanan jasa teknologi informasi.

Corporate Secretary Erajaya Syaiful Hayat menjelaskan  tujuan dari masuknya perseroan sebagai pemegang saham Azec adalah meningkatkan efisiensi biaya atas dukungan teknologi informasi yang dibutuhkan perseroan.

“Sebagai suatu perusahaan yang bergerak di bidang distribusi dan retail, dukungan teknologi informasi yang baik akan membantu perseroan untuk memperoleh informasi yng lebih cepat untuk menganalisa dan mengambil keputusan bisnis,” ujarnya.

Pada penutupan perdagangan Kamis (8/11) saham ERAA ditutup di harga Rp 2.450, jauh melesat dibandingkan kala perseroan melakukan Initial Public Offering (IPO) pada 14 Desember 2011 di kisaran Rp 1.000.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year