Teknologi Netral Jalan Keluar Maksimalkan Frekuensi

(dok.)

JAKARTA (indotelko) — Penerapan teknologi netral di satu spektrum frekuensi diyakini bisa menjadi jalan keluar untuk mengutilisasi sumber daya alam terbatas itu guna mendukung akses mobile broadband.

“Perkembangan teknologi yang pesat  tak memungkinkan bagi pemerintah membelenggu operator untuk menggarap satu jenis teknologi saja. Adopsi  teknologi netral  di Indonesia yang memberi keleluasaan penggunaan teknologi oleh operator telekomunikasi tanpa harus terikat pada satu jenis teknologi jalan keluar dari keterbatasan spektrum yang ada,” ungkap Dirjen Sumber Daya, Perangkat Pos dan Informatika Kominfo M. Budi Setiawan.

Menurutnya, teknologi netral dibutuhkan di tengah penggunaan spektrum yang di bawah penggunaan seharusnya. Misalnya, ada satu spektrum hanya diperuntukkan hanya untuk teknologi  GSM saja.

Ditegaskannya, perkembangan teknologi komunikasi yang tak terbendung sehingga   tak memungkinkan lagi untuk mengikat operator pada satu jenis teknologi tertentu. “Seluruh dunia memahami hal ini maka ditetapkan teknologi netral jadi kalau mau pakai silahkan asal tujuannya jelas,” jelasnya.

Salah satunya, lanjutnya, spektrum 900 MHz nantinya bisa dipakai untuk pengoperasian 3G. Selama ini spektrum tersebut hanya digunakan untuk teknologi GSM. “Adopsi  teknologi netral dilakukan pemerintah karena menyadari spektrum 2,1 GHz sudah penuh dan spektrum lain yang masih cukup ruang ialah 900 MHz,” katanya.

Dikatakannya, dalam penerapan teknologi netral melibatkan operator telekomunikasi dan vendor. Saat ini  operator yang sudah mengajukan diri secara resmi sejak awal tahun adalah Indosat. Sedangkan operator lain satu persatu akan memanfaatkan teknologi netral seiring dengan perpanjangan lisensi mereka sekitar dua sampai tiga tahun mendatang di 900 MHz.(id)