JAKARTA (IndoTelko) – Para pemilik outlet seluler yang tergabung dalam Kesatuan Niaga 'Cellular" Indonesia (KNCI) menepati janjinya untuk menggelar aksi bersama menuntut kepastian registrasi kartu perdana keempat dan seterusnya ke ke Kantor Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) serta Istana Presiden pada Senin (2/4).
Aksi pemilik outlet seluler yang tergabung dalam Kesatuan Niaga Cellular Indonesia (KNCI) menggelar aksi bersama menuntut kepastian registrasi kartu perdana keempat dan seterusnya ke Kantor Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) serta Istana Presiden
Dalam pantauan Tim IndoTelko di lapangan, peserta aksi yang menumpang bis-bis besar melakukan jalan kaki dari lapangan IRTI Monas ke Kantor Kominfo pada siang (2/4)
Peserta aksi tak terganggu oleh turunnya hujan, bahkan terlihat bersemangat meneriakkan yel-yel menyuarakan nasib mereka
“Copot, copot, copot si Rudi (Menkominfo Rudiantara) sekarang juga,” nyanyi peserta aksi dalam pantauan Tim IndoTelko.
Orator dari peserta aksi berteriak tentang suara dari pemilik outlet yang tak didengar oleh Menkominfo Rudiantara terkait registrasi kartu keempat.
Kartu Perdana bagi para pedagang merupakan komoditas dagang penghasil keuntungan terbesar dibandingkan produk selular lainnya. Contoh produk turunan dari Kartu Perdana adalah Kartu Internet dan nomor cantik. Bahkan kartu internet saat ini menjadi tren bisnis di bidang selular. Adanya pembatasan (penggunaan NIK) membuat otomatis pasar Kartu Perdana menjadi turun drastis.
“Karena pendapatan outlet lebih signifikan dari kartu perdana, dengan pembatasan, maka dipastikan dalam beberapa bulan ke-depan, outlet akan tutup dan tergusur dari pasar seluler Indonesia,”
"Ini aksi nasional serentak di 25 kota. Kita murni menyampaikan aspirasi terkait registrasi prabayar, tidak ada unsur politik dan SARA,"
“Berkali-kali, suara kami tak didengar. Keberadaan kami diabaikan. Diplomasi hanya menghasilkan janji tak ditepati. Kami turun ke jalan semata-mata ingin menunjukkan ini anak negeri ingin cari makan di negeri sendiri,” katanya sembari diikuti peserta aksi yang membakar ratusan kartu perdana.