Trial marak, 12% operator akan komersial 5G di akhir 2018

10:29:41 | 22 Aug 2018
Trial marak, 12% operator akan komersial 5G di akhir 2018

LONDON (IndoTelko) - Survei yang dilakukan IHS Markit menyatakan sebanyak 12% dari 82% operator di Amerika Utara dan Asia yang tengah melakukan trial 5G akan mengkomersialkan teknologi tersebut pada akhir 2018.

“Bersiaplah, 5G sudah dekat. 5G akan komersial Amerika Utara pada akhir 2018, dan kemudian di Korea Selatan pada 2019. Sebagian besar operator di Eropa, tidak berencana untuk menyebarkan 5G hingga 2021,” kata Executive Research Director, Mobile Infrastructure and Carrier Economics, IHS Markit Stéphane Téral dalam keterangan (21/8).

Dalam survei dengan judul “Evolution from 4G to 5G: Service Provider Survey” terungkap operator yang tengah melakukan uji coba 5G merasakan teknologi ini memberi peringkat ultra-low latency (ULL), penurunan biaya per bit (76%) dan peningkatan kapasitas jaringan (71%).

"Setiap aspek teknis yang terkait dengan peningkatan substansial dalam kinerja jaringan - latensi yang lebih rendah, kapasitas yang lebih tinggi, bandwidth yang lebih tinggi, throughput yang lebih tinggi - sementara penurunan biaya per bit terus menerima peringkat tinggi dalam survei kami," kata Téral.

Diungkapkannya, isu pengembangan jaringan yang paling menantang dalam agenda 5G adalah frekuensi, setelah itu transport, dan manajemen.

Extreme mobile broadband (eMBB) adalah use case 5G tertinggi di antara responden survei, diikuti oleh game real-time.

“Intinya adalah 5G di awal kehadirannya berbicara broadband. Jangan berharap otomatisasi pabrik, sentuhan sentuhan latensi rendah atau mengemudi otonom untuk siap pada 5G dalam waktu dekat meskipun disebut-sebut sebagai use case 5G utama," tukasnya.  

Indonesia
Sementara di Indonesia sudah ada dua operator yang menggelar trial 5G yakni Telkomsel dan XL Axiata.

Telkomsel 5G Experience Center di Asian Games 2018 berisi berberapa aplikasi penggunaan seperti Live Streaming, Cycling Everywhere, Football 2022, Beat the Robot, Future Driving dan Autonomous Electric Vehicle.

Sementara XL Axiata dengan menggandeng Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar akses Wireless Gigabit atau WiGig, WiFi dengan kecepatan tinggi, tujuh kali lipat dari akses WiFi yang ada selama ini.

Teknologi 5G dan WiGig ini akan diterapkan dalam aktivitas pengelolaan lingkungan perkotaan. Uji coba yang dilakukan mencakup penerapan 5G pada pengelolaan sampah, pengelolaan taman, peliharaan kebersihan sungai, serta WiGig untuk kamera surveillance (CCTV) dan layanan internet kecepatan tinggi melalui WiFi yang juga langsung bisa dinikmati secara gratis oleh pengunjung di sekitar area uji coba.

Menteri Kominfo Rudiantara menyatakan ada dua frekuensi yang potensi dimanfaatkan untuk 5G yakni 3,5 GHz untuk basis coverage dan 28 Ghz untuk kapasitas. XL dan Telkomsel memanfaatkan frekuensi 28 GHz untuk uji coba 5G. Sementara frekuensi 3,5 GHz masih dimanfaatkan operator satelit dan harapannya bisa direfarming lima tahun mendatang. Operator menyatakan untuk menggelar 5G secara ideal dibutuhkan minimal lebar pita frekuensi 100 Mhz.(id)

Baca Juga: