JAKARTA (IndoTelko) Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) dan Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (AMVESINDO) menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) untuk memperkuat kompetensi tenaga kerja di sektor teknologi keuangan dan pendanaan startup, pada hari pertama penyelenggaraan Mandiri BFN Fest 2025 di Jakarta.
Penandatanganan MoU tersebut menjadi bagian dari agenda strategis forum fintech terbesar di Indonesia itu, sekaligus menegaskan komitmen kedua asosiasi dalam membangun talenta digital yang kompetitif dan siap menghadapi persaingan global.
Kerja sama ini dinilai penting seiring meningkatnya kebutuhan talenta digital nasional. Indonesia diproyeksikan membutuhkan lebih dari 9 juta tenaga kerja digital pada 2030, sementara nilai ekonomi digital diperkirakan mencapai USD 366 miliar pada periode yang sama. Ketersediaan sumber daya manusia terampil, khususnya di sektor fintech, modal ventura, dan inovasi keuangan digital, menjadi faktor kunci daya saing Indonesia.
Sekretaris Jenderal AFTECH Firlie Ganinduto mengatakan penguatan kualitas sumber daya manusia merupakan fondasi utama ekosistem fintech yang berkelanjutan.
“Fintech berkembang sangat cepat, dan kualitas talenta menentukan keberlanjutan industri. Dalam semangat Mandiri BFN Fest 2025, kerja sama ini menjadi wujud komitmen kami untuk memastikan tersedianya kurikulum pelatihan dan sertifikasi profesional yang relevan dengan kebutuhan industri dan selaras dengan standar internasional, agar talenta Indonesia benar-benar siap bersaing di era ekonomi digital,” ujarnya.
Melalui MoU ini, AFTECH dan AMVESINDO akan merancang program pelatihan terakreditasi, menyusun kurikulum berbasis kebutuhan industri, serta memfasilitasi sertifikasi profesi guna meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia di tingkat nasional maupun global. Kerja sama juga mencakup penguatan tata kelola, manajemen risiko, responsible investment, penyelenggaraan masterclass akselerasi startup, publikasi bersama, hingga promosi investasi di sektor fintech dan modal ventura.
Ketua AMVESINDO Eddi Danusaputro menambahkan, kebutuhan talenta di sektor venture capital dan startup semakin kompleks seiring tuntutan pasar global.
“Investor saat ini tidak hanya mencari startup dengan pertumbuhan cepat, tetapi juga tim yang memahami governance, keberlanjutan, serta kesiapan ekspansi global. Melalui MoU ini, kami ingin membantu menciptakan talenta dan founder yang lebih siap menghadapi kebutuhan pasar global, mulai dari fundraising, pengelolaan risiko, sampai kesiapan tata kelola untuk scale-up,” jelasnya.
Selain itu, kedua asosiasi sepakat memperkuat aspek kepatuhan dan tata kelola melalui sosialisasi regulasi, penyusunan panduan hukum, serta penyediaan tools self-assessment bagi perusahaan fintech, modal ventura, dan startup untuk meningkatkan kualitas operasional serta mitigasi risiko.
Kerja sama ini juga akan mendukung program Digital × Real Sector Launchpad AFTECH yang bertujuan mendorong transformasi digital sektor riil melalui kolaborasi antara perusahaan teknologi dan pelaku industri tradisional. Dengan dukungan AMVESINDO, inisiatif tersebut diharapkan dapat memperluas akses pendanaan dan memperkuat produktivitas sektor riil nasional.
Penandatanganan MoU ini menandai komitmen AFTECH dan AMVESINDO dalam membangun ekosistem ekonomi digital yang lebih kompetitif, inklusif, dan terintegrasi, sekaligus memastikan kesiapan talenta Indonesia untuk bersaing di tingkat global. (mas)