Juspay cetak laba US$14 juta

JAKARTA (IndoTelko) Perusahaan teknologi pembayaran multinasional Juspay membukukan laba bersih US$14 juta pada tahun buku 2025 (sebelum pos luar biasa dan pajak) serta pendapatan tertinggi sepanjang operasional perusahaan sebesar US$61 juta, tumbuh 61% secara tahunan. Kinerja ini didorong oleh peningkatan transaksi digital, perluasan portofolio klien, efisiensi operasional, dan ekspansi global.

Volume transaksi harian Juspay naik dari 175 juta menjadi lebih dari 300 juta, sementara total nilai transaksi tahunan (TPV) melonjak 150% dari US$400 miliar menjadi US$1 triliun. Pertumbuhan tersebut diperoleh melalui penambahan merchant dan bank global seperti Agoda, Amadeus, HSBC, Tiket, dan Zurich Insurance, serta penghematan biaya infrastruktur perangkat lunak.

Pada FY25, perusahaan juga memperluas kehadiran internasional dengan membuka kantor baru di Amerika Serikat, Eropa, APAC, dan LATAM. Juspay mempertahankan sejumlah mitra besar, termasuk Amazon, Google, Flipkart, IndiGo, Swiggy, Urban Company, dan Zepto.

Co-founder & COO Juspay, Sheetal Lalwani, menyatakan bahwa capaian perusahaan mencerminkan kekuatan produk dan kemitraan strategis. Ia menambahkan bahwa pada FY26 Juspay akan terus berinvestasi pada infrastruktur pembayaran generasi berikutnya yang aman, interoperabel, dan dirancang untuk pengalaman transaksi yang mulus.

Rencana FY26 perusahaan meliputi pengembangan teknologi pembayaran berbasis orchestration untuk berbagai sektor global, penyediaan infrastruktur penerimaan pembayaran untuk bank internasional, penguatan solusi agentic commerce di lingkungan AI-native, serta inovasi autentikasi menggunakan passkeys dan biometrik.

Juspay juga menargetkan perluasan jangkauan global melalui investasi pada teknologi pembayaran baru, termasuk pembayaran biometrik di ekosistem Pix Brasil dan platform orchestration open-source Hyperswitch. (mas)