Igloo tempatkan AI sebagai inti dari pengembangan bisnis perusahaan

JAKARTA (IndoTelko) - Pemimpin pasar insurtech regional, Igloo, resmi memperkenalkan strategi baru yang menempatkan kecerdasan buatan (AI) sebagai inti dari operasional dan pengembangan bisnis perusahaan. Langkah ini merupakan bagian dari target Igloo untuk menjadi perusahaan berbasis AI sepenuhnya pada tahun 2026, sekaligus menjawab tantangan industri asuransi di Asia Tenggara, seperti rendahnya tingkat penetrasi dan literasi asuransi di Indonesia.

Perubahan ini terjadi pada saat yang krusial, karena perusahaan asuransi di seluruh Asia Tenggara tengah menjajaki solusi AI untuk menyederhanakan operasional dan mengatasi berbagai tantangan yang telah lama ada. Perusahaan yang mampu memanfaatkan teknologi ini secara lebih efektif akan berada pada posisi terbaik untuk mempercepat pertumbuhan, menjangkau lebih banyak konsumen, dan memperkuat posisi sebagai pemimpin pasar.

Meskipun 70% eksekutif di sektor asuransi melaporkan sedang menjajaki solusi AI, kurang dari 22% di antaranya telah melampaui tahap uji coba.

Berbeda dari tren tersebut, Igloo telah meluncurkan berbagai solusi AI di seluruh rantai nilai perusahaan dan mencatat hasil yang signifikan dari penerapannya. Di Indonesia, rekomendasi berbasis AI dari Igloo berhasil menurunkan tingkat pembatalan pembelian (drop-off rate) hingga 25%.sebanyak 70% pelanggan memilih produk yang direkomendasikan oleh AI, dengan peningkatan 2,2 kali lipat pada pembelian produk tambahan asuransi.

Menurut Co-Founder sekaligus CEO Igloo, Raunak Mehta, dengan jangkauan regional yang luas dan pengalaman lebih dari satu dekade bekerja sama dengan perusahaan asuransi serta mitra afinitas, Igloo berada pada posisi terbaik untuk mengembangkan model AI yang mampu menjawab tantangan utama industri asuransi.

“Solusi ini pada akhirnya akan memberikan nilai bagi perusahaan yang masih terbebani infrastruktur lama atau kurang memiliki keahlian asuransi untuk memanfaatkan keuntungan dari penerapan AI dalam kegiatan operasional mereka,” jelasnya.

Sejak awal tahun ini, Igloo telah menerapkan solusi AI di berbagai bidang, termasuk konfigurasi dan manajemen produk, saluran distribusi (konsumen dan perantara penjualan), serta operasional back-office (tim operasional dan klaim), antara lain :

Secara khusus untuk otomasi klaim, solusi AI Igloo terbukti mampu memangkas waktu respons pertama dari tiga hari menjadi hanya satu menit. Akurasi ajudikasi juga meningkat menjadi 98%, sementara proses klaim manual berkurang hingga 70%.

Strategi berbasis AI ini juga menegaskan keahlian Igloo dalam pengembangan produk dan teknologi di sektor asuransi. Saat ini, Igloo mencatat Net Dollar Retention (NDR) sebesar 200% dan menargetkan titik impas EBITDA pada tahun 2026.

Ditambahkannya, angka NDR kami yang tinggi menunjukkan nilai positif yang berlipat sehingga dapat diberikan kepada para mitra. Langkahnya menuju menjadi perusahaan berbasis AI akan semakin mendorong terciptanya nilai bagi mitra baru maupun yang sudah ada. (mas)