JAKARTA (IndoTelko) - United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) gelar forum nasional “St@y Safe in Digital Space: Behind the Screen—Trafficking Is Closer Than You Think” di Double Tree Hotel Jakarta beberapa waktu lalu untuk menyoroti eskalasi perdagangan orang yang semakin banyak difasilitasi ruang digital, termasuk perekrutan melalui iklan kerja palsu dan skema migrasi menyesatkan.
Forum ini merupakan bagian dari Proyek PROTECT yang didanai Uni Eropa, dilaksanakan bersama ILO, UN Women, UNODC, dan UNICEF untuk memperkuat hukum, layanan, dan perlindungan terkait migrasi yang aman dan adil di Kawasan Asia Tenggara.
Ada beberapa skala masalah yang sangat mengkhawatirkan, antara lain :
Dikatakan National Programme Officer for Human Trafficking and Migrant Smuggling, UNODC, Abie Sancaya, perdagangan orang yang difasilitasi teknologi berkembang pesat—mulai dari perekrutan, pembujukan hingga kontrol—yang kini berlangsung sepenuhnya di ruang digital. Melindungi masyarakat menuntut kolaborasi lintas-sektor: Membangun ekosistem digital yang aman adalah garda depan pencegahan.
“Keterlibatan Jobstreet by SEEK menunjukkan pentingnya peran platform ketenagakerjaan daring dalam mencegah penipuan lowongan kerja yang berisiko mengarah pada tindak pidana perdagangan orang. UNODC percaya bahwa kolaborasi lintas pihak, termasuk platform seperti Jobstreet, sangat penting untuk menciptakan proses rekrutmen yang aman dan bertanggung jawab, dan berharap kemitraan ini dapat terus diperkuat melalui inisiatif bersama di masa mendatang,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Head of Country Marketing - Indonesia, Jobstreet by SEEK, Sawitri menjadi panelis pada sesi “Safe Job Searching in the Digital World”, membahas cara mengenali tanda bahaya, verifikasi peluang, dan menjaga keamanan saat mencari kerja online.
Salah satu modus yang kian marak menjerat korban adalah penipuan lowongan kerja. Karena itu, SEEK menempatkan keamanan dan integritas platform sebagai prioritas—dengan deteksi dini menggunakan AI, dan proses verifikasi secara berjenjang oleh tim khusus dari 4 departemen, serta edukasi bagi pencari kerja,” paparnya.
Penipuan berkedok lowongan sering beredar di kanal tidak terstruktur seperti chat pribadi dan media sosial tanpa verifikasi, sehingga pelaku leluasa memanipulasi korban. Dengan perekrutan terstruktur di platform tepercaya, tahapan rekrutmen—dari posting, seleksi, hingga komunikasi—terverifikasi, terdokumentasi, dan dapat diaudit, sehingga mempersempit ruang gerak penipu.
Sawitri menambahkan, melalui Gerakan #NextMillionJobs yang diinisiasi pada 2024 lalu, Jobstreet by SEEK juga mendorong perusahaan beralih ke perekrutan terstruktur di platform pencarian kerja resmi untuk melawan job scam sekaligus memperluas kesempatan kerja yang aman, termasuk menyediakan opsi memasang iklan lowongan tanpa biaya.
Berikut modus umum penipuan lowongan kerja
Berikut langkah keamanan di platform Jobstreet by SEEK