OutSystems umumkan ketersediaan Agent Workbench

JAKARTA (IndoTelko) - Pemimpin global di bidang platform pengembangan low-codebertenaga AI, OutSystems mengumumkan tersedianya OutSystems Agent Workbench secara luas. Agent Workbench memberdayakan perusahaan untuk memanfaatkan nilai bisnis AI dan sistem agentik yang dapat memudahkan pembuatan dan pengaturan agen AI cerdas di berbagai keperluan penggunaan, departemen, kumpulan data, dan alur kerja.

Di antara ratusan pelanggan dan mitra, beberapa perusahaan seperti Axos Bank, Thermo Fisher Scientific, The Arch Company, Grihum Housing Finance, dan TeamWork telah berpartisipasi dalam Program Akses Awal Agent Workbench dan melaporkan peningkatan signifikan dalam efisiensi operasional, percepatan pemanfaatan AI agentik, serta perbaikan pengalaman digital bagi pelanggan maupun karyawan.

Dikatakan SVP Head of Consumer Bank Development Axos Ban, Kevin Hearn, pihaknya berencana untuk memperluas penggunaan kapabilitas AI di OutSystems untuk mendapatkan keuntungan langsung, tanpa perlu berinvestasi pada AI dengan peran khusus.

"Dengan Agent Workbench, kami dapat dengan cepat dan aman membuat agen untuk penggunaan tertentu, seperti menganalisis error logs dan mengotomatisasi entri data dari dokumen. Kerja sama kami dengan OutSystems pada Agent Workbench merupakan langkah signifikan dalam strategi AI kami. Dengan menciptakan dan mengintegrasikan agen ke dalam operasional kami, kami membangun ekosistem perbankan yang lebih cerdas dan responsif yang siap menghadapi masa depan keuangan,” jelasnya.

Diumumkan secara langsung di OutSystems 2025 ONE Conference, acara tahunan perusahaan ini mempertemukan ribuan pemimpin TI, pengembang, dan mitra dari seluruh dunia untuk mengeksplorasi kemajuan terbaru dalam pengembangan aplikasi dan agen. Ketersediaan umum OutSystems Agent Workbench hadir di momen yang krusial ketika sebagian besar (93%) organisasi memprioritaskan pengembangan agen AI, tetapi menghadapi kesulitan tantangan tata kelola, keamanan, integrasi, dan skalabilitas yang terkait dengan pembangunan, penerapan, dan orkestrasi agen-agen ini.

Menurut CEO OutSystems, Woodson Martin, Agent Workbench dirancang untuk menjalankan keseluruhan agentic enterprise suatu organisasi yang menyatukan data, alur kerja, pengalaman, dan agen cerdas dalam satu platform yang terpadu.

"AI agentik adalah salah satu pendorong terkuat untuk inovasi dan transformasi perusahaan yang memberdayakan organisasi untuk meningkatkan pendapatan, efisiensi operasional, dan menghadirkan pengalaman pelanggan yang luar biasa," ujar Martin. "Agent Workbench menyediakan infrastruktur bagi perusahaan untuk mencapai hasil yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan sistem agen, sekaligus mempertahankan kemampuan observasi dan kontrol yang krusial. Peserta Program Early Access kami telah meraih hasil yang mengesankan dengan Agent Workbench, memposisikan mereka sebagai pemimpin industri dalam menavigasi masa depan agentik,” ujarnya.

Berikut beberapa pengalaman penggunaan Agent Workbench dari para peserta Program Early Access :

1. Axos Bank kurangi beban Karyawan
Perusahaan layanan keuangan berbasis teknologi, Axos Bank, memanfaatkan Agent Workbench untuk mentransformasi operasi internalnya dengan mengotomatisasi tugas-tugas manual yang kompleks. Tim membangun intelligent log analysis agentuntuk menafsirkan error log dan memberikan rekomendasi yang dapat ditindaklanjuti sehingga menghilangkan kebutuhan analisis manual yang memakan waktu.

Pendekatan berbasis AI ini juga mencakup otomatisasi document mapping yang secara signifikan meningkatkan akurasi data dan efisiensi karyawan. Dengan Agent Workbench, Axos Bank meningkatkan efisiensi operasional, mempercepat penyelesaian masalah, serta mengurangi beban tugas manual berulang pada karyawan.

2. Thermo Fisher Scientific mentransformasi operasi klien dengan agen eskalasi pelanggan

Thermo Fisher Scientific menggunakan Agent Workbench untuk mentransformasi proses dukungan pelanggannya. Perusahaan membangun Agen Eskalasi Pelanggan yang cerdas untuk menginterpretasikan berbagai data tidak terstruktur dari interaksi pelanggan. Pendekatan berbasis AI ini menghilangkan kebutuhan triase (proses prioritasi penanganan) secara manual dan memastikan masalah diselesaikan lebih cepat. Melalui OutSystems Agent Workbench, Thermo Fisher dapat mempercepat penyelesaian masalah dan mengurangi beban tugas manual dan repetitif pada tim dukungannya.

3. The Arch Company mengotomatisasi operasi untuk meningkatkan daya respons dan memperkuat hubungan dengan pelanggan
The Arch Company, pemilik properti terbesar untuk usaha skala kecil di Inggris, telah mentransformasi operasi digitalnya dari proses berbasis spreadsheet atau lembar kerja menjadi platform digital terpusat yang lebih lincah. Dengan memanfaatkan Agent Workbench, tim menerapkan content classification agent yang secara cerdas mengarahkan pertanyaan layanan pelanggan, sehingga tidak lagi memerlukan klasifikasi manual oleh staf khusus. Pendekatan berbasis agen ini memastikan respons yang lebih cepat dan akurat terhadap pertanyaan pelanggan, sekaligus memperkuat sistem manajemen pelanggan dan aset secara menyeluruh.

4. TeamWork mempercepat layanan dukungan untuk meningkatkan pengalaman klien dan karyawan
TeamWork, grup konsultan dan integrator teknologi internasional, mengembangkan sebuah alat dengan Agent Workbench yang memberikan tim dukungan akses cepat ke informasi tiket serta panduan real-time untuk menyelesaikan kasus kompleks. Alat ini juga memanfaatkan agen AI untuk mengotomatisasi penyelesaian tiket rutin bernilai rendah, sehingga tim dukungan dapat lebih fokus pada isu-isu yang berdampak besar.

Sistem multi-agen ini secara signifikan meningkatkan efisiensi operasional sekaligus menghadirkan pengalaman klien yang lebih baik. TeamWork memperkirakan sebagian besar tiket dapat terselesaikan secara otomatis, sementara waktu penyelesaian untuk kasus yang lebih kompleks akan berkurang secara signifikan.

5. Grihum Housing Finance mengoptimalkan proses underwriting pinjaman guna meningkatkan akurasi dan ketangkasan operasional

Sebagai perusahaan pembiayaan perumahan terjangkau terkemuka di India, Grihum Housing Finance menerapkan Agent Workbench untuk menyempurnakan akurasi proses underwriting serta menyederhanakan evaluasi properti. Langkah ini sekaligus menjawab tantangan kritis terkait data properti yang kerap tidak terstruktur dan berbeda-beda menurut wilayah. Melalui agen spesialis, laporan evaluasi properti akan dianalisis secara cermat dengan rekomendasi atas potensi penyimpangan teknis sehingga proses pembuatan pinjaman yang sebelumnya manual dan rawan kesalahan dapat bertransformasi menjadi lebih efisien dan andal.

Dengan mengembangkan kapabilitas dari program Early Access, versi umum Agent Workbench kini hadir dengan fitur-fitur yang ditingkatkan, termasuk lokapasar untuk agen serta dukungan Model Context Protocol (MCP) yang mempercepat otomatisasi dengan memberikan agen akses langsung ke sistem perusahaan, berbagai alat eksternal, dan layanan. Selain mendukung AWS Bedrock, Azure OpenAI, dan model dari Anthropic, Agent Workbench juga kompatibel dengan LLM terbaru seperti Gemini, Cohere, Mistral, Databricks, AI2, dan WatsonX dari IBM. Solusi ini juga mendukung model khusus yang dibangun di VertexAI serta model open-source di HuggingFace.

Ditambahkan Associate Partner, KPMG Low-Code CoE, Hélio Pimenta, Agent Workbench menghadirkan speed-to-value bisnis sekaligus pedoman tata kelola yang telah menjadi standar dalam pengembangan OutSystems. “Solusi ini memungkinkan tim untuk merancang, mengorkestrasi, dan menerapkan agen AI yang dapat beroperasi secara otonom — mulai dari perencanaan tugas hingga integrasi dengan sistem perusahaan — sambil tetap menjaga kendali melalui kebijakan, kemampuan audit, dan kepatuhan di sepanjang siklusnya,” katanya. (mas)