Indonet perkuat modal anak usaha untuk bisnis daa center

JAKARTA (IndoTelko) PT Indointernet Tbk (EDGE) memperkuat lini bisnis data center dengan menyuntikkan modal senilai Rp150 miliar ke anak usahanya, PT Digital Gayana Ekagrata (DGE). Tambahan modal tersebut akan digunakan untuk belanja modal (capital expenditure) dalam memperluas kapasitas infrastruktur digital perusahaan.

“Peningkatan modal pada anak perusahaan perseroan, PT DGE, dilakukan untuk keperluan belanja modal,” ujar Direktur dan Corporate Secretary Indonet, Donauly Elena Situmorang, dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) belum lama ini.

Indonet menjelaskan, transaksi ini termasuk transaksi afiliasi, karena DGE merupakan entitas terkendali perseroan. Namun demikian, transaksi tersebut tidak tergolong material sebagaimana diatur dalam POJK Nomor 17/2020.

DGE merupakan anak usaha yang mengoperasikan data center EDGE1 di pusat kota Jakarta, yang diresmikan pada Oktober 2021 dengan kapasitas mencapai 6 megawatt (MW). Fasilitas ini memiliki delapan lantai, termasuk lima lantai data hall yang mampu menampung hingga 1.300 rak server.

Sebagai bagian dari ekspansi bisnis, Indonet kini tengah mengebut pembangunan data center kedua, EDGE2, yang memiliki kapasitas lebih besar yakni 23 MW. Proyek ini telah mencapai progres 92% dan ditargetkan rampung pada 2026.

Langkah tersebut sejalan dengan strategi jangka panjang perusahaan untuk memperkuat posisi sebagai penyedia layanan infrastruktur digital berstandar internasional. Dengan peningkatan kapasitas ini, Indonet berharap dapat mengakomodasi lonjakan permintaan layanan cloud dan konektivitas dari berbagai sektor industri, termasuk finansial, e-commerce, dan pemerintahan.

Sebelumnya, pada 6 Oktober 2025, Indonet juga telah memperoleh fasilitas pinjaman senilai Rp5,5 triliun dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Dana tersebut akan digunakan untuk refinancing utang lama, pembiayaan proyek EDGE2, serta mendukung kebutuhan korporasi secara umum.

Ekspansi agresif ini mencerminkan upaya Indonet untuk memperkuat fondasi bisnis di tengah meningkatnya permintaan layanan data center nasional, seiring dengan percepatan roadmap kecerdasan buatan (AI) dan transformasi digital di Indonesia.(ak)