JAKARTA (IndoTelko) - Salesforce dan OpenAI mengumumkan diperluasnya kemitraan strategis keduanya dalam menghadirkan pengalaman pengguna maupun karyawan generasi baru yang diperkuat oleh Salesforce Agentforce 360 dan model-model mutakhir Open AI.
Dalam kerjasama ini nantinya perusahaan akan bisa mengakses Salesforce Agentforce 360 di platform ChatGPT, seperti kebutuhan untuk melihat catatan penjualan, mereviu percakapan pelanggan, atau bahkan membuat visualisasiTableau.
Pengguna cukup mengetikkan kebutuhan mereka di dalam ChatGPT. Di sisi lain, pengguna juga bisa menggunakan model-model mutakhir OpenAI, seperti GPT-5 untuk membangun agen-agen AI maupun prompt di lingkup Salesforce Platform. Dengan dihadirkannya pengalaman baru di sisi komersial ini nantinya diharapkan akan mendukung pelanggan yang menggunakan keduanya untuk menjual kepada ratusan juta potensi pengguna di A.S. melalui ChatGPT. Mereka akan tetap memegang kendali penuh atas semua proses, data, dan hubungan pelanggan.
Lanskap SaaS berubah dengan dinamis. Aplikasi-aplikasi terdedikasikan yang menggunakan model interaksi point-and-click berevolusi kini juga telah menyertakan percakapan-percakapan berbasis agen dan memiliki beragam jenis antarmuka. Kemitraan ini mendorong percepatan evolusi tersebut berkat digabungkannya model-model mutakhir OpenAI dengan kapabilitas-kapabilitas Salesforce untuk workflow perusahaan yang tertambat pada data baik di ChatGPT dan Slack.
Ini berarti mendukung lebih dari 800 juta pengguna di ChatGPT tiap minggunya, atau setara dengan 5,2 miliar pesan di Slack dalam setiap pekannya. Ini diharapkan akan makin memudahkan bagi pelanggan Salesforce maupun OpenAI untuk menghadirkan AI bagi entepriseyang makin bertenaga di berbagai jenis lingkungan antarmuka yang mereka gunakan.
Dikatakan Co-Founder dan CEO OpenAI, Sam Altman, misi dari kemitraan bersama Salesforce ini adalah bagaimana kami mampu menghadirkan sebuah peranti yang digunakan dalam bekerja tiap hari menjadi makin baik, sehingga bekerja menjadi terasa lebih natural dan terkoneksi. “Ini menjadi titik penting bagi upaya kami akan bagaimana AI bisa berperandalam mendukung peningkatan kinerja sehari-hari,” ujarnya.
Sedangkan Chair dan CEO Salesforce, Marc Benioff mengungkapkan, selama ini, kita, para pengguna, mendapatkan rekomendasi-rekomendasi maupun insight secara langsung dari ChatGPT.
“Kini perusahaan juga bisa menghadirkan hal yang sama, baik dari sisi kecerdasan maupun kecepatan. Dengan terintegrasinya AI mutakhir terkemuka dunia dengan AI CRM nomor satu dunia, kami ciptakan sebuah fondasi tepercaya bagi perusahaan-perusahaan dalam bertransformasi menjadi sebuah Agentic Enterprises,” jelasnya.
Berikut integrasi yang diumumkan keduanya :
1. Aplikasi Agentforce 360 di ChatGPT
Aplikasi-aplikasi Salesforce akan dapat diakses melalui program Apps in ChatGPT, menghadirkan kecerdasan, CRM data, dan visualisasi Tableau kelas enterprise, langsung pada percakapan di ChatGPT.
2. Instant Checkout and Agentforce Commerce
Agentforce Commerce akan terintegrasi dengan Agentic Commerce Protocol, peranti standar yang mendukung Instant Checkout di ChatGPT. Ini dirancang agar merchant bisa langsung menjangkau hingga ke ratusan juta pelanggan potensial, dan di sisilain mereka tetap punya kontrol penuh untuk halterkait dengan pemesanan belanja dari pelanggan mereka, pembayaran, pemenuhan, hingga jalinan relasi dengan pelanggan.
3. ChatGPT in Slack
ChatGPT app for Slack menghadirkan ChatGPT langsung di Slack, sehingga mendukung tim dalam memberikan insight, menyusun konten, dan membuat ringkasan atas percakapan yang kompleks di alur kerja, secara cepat dan mudah. Integrasi ini akan meningkatkan hasil pencarian pada Slack karena menyertakan juga knowledge dari perantiatau fitur yang terkoneksikan dengan ChatGPT.
4, Codex in Slack
Codex, sebuah agen OpenAI yang menulis dan mengedit kode berbasis pada instruksi-instruksi natural language. Sekarang Codex bisa ditandai di dalam Channel atau thread yang ada di Slack, sehingga kode yang disusun tersebut bisa lebih relevan dengan konteks, memilih lingkungan yang tepat, dan merespons dengan tautan langsung pada tugas-tugas yang sudah selesai dikerjakan di Codex Cloud.
5. OpenAI in Agentforce360 Platform
Salesforce akanmenyematkan kapabilitas OpenAI dalam melakukan penalaran atau reasoning, voice, serta sejumlah kapabilitas multi modal lainnya ke dalam Agentforce 360 Platform, menghadirkan pengalaman agentic enterprise yang makincerdas dan bertenaga. OpenAI juga akan ditampilkan sebagai model-model yang bisa dipilih, sehingga Agentforce 360 punya opsi memilih Agentforce 360 sebagai aplikasi default LLM untuk Atlas Reasoning Engine dan Prompt Builder. Aplikasi, seperti AgentforceSales juga bisa menyertakan model-model mutakhirOpenAI untuk memberi konteks dan kebutuhan analisis yang lebih cepat.
Kemitraan ini membawa perubahan fundamental akan dihadirkannya pengalaman bekerja baru bagi karyawan, memastikan setiap pekerjaan dilakukan berbasis pada data dan kecerdasan, sehingga bisa mengoptimalkan ekosistem teknologi perusahaan, langsung di tempat-tempat di mana tim melakukan kolaborasi. Kemitraan ini juga dibangun di atas fondasi mitrayang sudah terbangun selama ini. OpenAI memilih Slack menjadi platform kelas enterprise pertama yang menggelar aplikasi ChatGPT pihak ketiga.
Dimulai dengan Agentforce Sales, nantinya aplikasi-aplikasi Salesforce juga memberi karyawan dengan otoritas akses untuk penggunaan natural-language secara instan pada data Salesforce CRM maupun pada visualisasi Tableau, sekaligus memanfaatkan kecerdasan generatif yang luas dari model-model OpenAI untuk menghadirkan konteks yang lebih kaya dan analisis yang cepat.
Hadirnya ChatGPT di Slack memungkinkan tim untuk menyusun ringkasan atas percakapan yang kompleks, atau cepat dalam menyusun draf untuk pos dan balasan, langsung tanpa keluar dari workflow. Slack adalah tempat para pengembang berdiskusi, mengambil keputusan, dan mengelola workflow penting. Dengan Codex di Slack, tim cukup menandai dengan @Codex di channel atau thread untuk mendelegasikan tugas pemrograman, layaknya kepada rekan dalam tim.
Manajer proyek dapat memanfaatkan ChatGPT di Slack untuk meringkas secara instan deck metrik kuartalan terbaru tim menjadi ringkasan eksekutif yang dapat dibagikan langsung kepada para pemangku kepentingan terkait di channel Slack.
Kemitraan ini juga membantu bisnis hadir pada waktu yang tepat untuk pelanggan, dengan fitur-fitur komersial yang terintegrasi dengan baik di kanal-kanal percakapan maupun di pengalaman berbasis AI yang mereka gunakan setiap hari, dengan tujuan (intent) yang jelas.
Pengalaman niaga yang end-to-end, didukung oleh Instant Checkout di ChatGPT dan Agentic Commerce Protocol, memungkinkan merchant pengguna Agentforce Commerce merespons setiap permintaan dengan cepat dan memfasilitasi pembeli dalam berbelanja terutama ketika mereka melakukan penelusuran produk melalui ChatGPT.
Dengan mengintegrasikan Agentforce Commerce dengan Instant Checkout di ChatGPT, merchant dapat menawarkan transaksi yang mulus dan aman tepat pada saat pembeli muncul hasrat hendak berbelanja (intent). Ini sekaligus akan menekan biaya integrasi dan mempercepat time-to-market. Katalog produk dari Agentforce Commerce akan muncul di ChatGPT, sementara checkout tersemat melalui Agentic Commerce Protocol (ACP) dan Stripe memungkinkan transaksi berbasis token yang sesuai dengan ketentuan privasi. Secara bersama, kapabilitas ini menghadirkan arsitektur end-to-end untuk hadirnya sebuah agentic commerce, mengubah intent menjadikan versi dalam satu interaksi tepercaya.
Gerai peritel pakaian olahraga yang menggunakan Agentforce Commerce dapat menampilkan katalog produknya ke ChatGPT, sehingga lini sepatu hiking terbarunya bisa ditampilkan begitu konsumen melakukan pencarian untuk perlengkapan hiking dan bisa langsung dibeli melalui Instant Checkout. Semuanya tanpa perlukeluar dari aplikasi. Ini sekaligus memastikan peritel tetap terkoneksi langsung dengan pelanggan. (mas)