JAKARTA (IndoTelko) - Federal Express Corporation (FedEx), salah satu perusahaan transportasi ekspres terbesar di dunia, memperkuat dukungannya bagi para pelaku usaha di kawasan Asia Pasifik seiring penyesuaian bisnis mereka terhadap perubahan regulasi kepabeanan, tarif, dan dinamika pasar yang terus berkembang.
Sebagai tanggapan atas perubahan terbaru terkait aturan pengecualian de minimis di Amerika Serikat, FedEx telah menyelenggarakan serangkaian webinar di sembilan pasar Asia Pasifik yang diikuti oleh lebih dari 3.800 pelanggan, mulai dari usaha kecil dan menengah (UKM) hingga perusahaan multinasional. Melalui sesi ini, FedEx memberikan panduan praktis tentang cara menjaga efisiensi operasional, memperlancar proses kepabeanan, menghindari biaya tidak terduga, dan meningkatkan otomatisasi pengiriman. Tujuannya adalah membantu bisnis menavigasi kompleksitas perdagangan internasional dengan lebih percaya diri dan efisien.
Berikut beberapa temuan utama yang mencerminkan perubahan prioritas dalam perdagangan lintas batas :
Dikatakan Senior Vice President Marketing and Customer Experience Asia Pacific FedEx, Salil Chari, sebagai mitra perdagangan yang terpercaya, kami berkomitmen untuk membantu pelanggan memastikan akses yang efisien ke pasar-pasar utama.
“FedEx membantu bisnis di Asia Pasifik meningkatkan transparansi biaya dan bea, memperlancar proses kepabeanan, serta membuka peluang pertumbuhan baru di kawasan dan di Eropa dengan penuh keyakinan, dengan menggabungkan keahlian regulasi yang mendalam, inovasi digital, dan kekuatan jaringan global kami,” jelasnya.
Seiring meningkatnya permintaan akan panduan perdagangan dan solusi digital guna mendukung diversifikasi rantai pasok dan ekspansi lintas batas, FedEx memperluas portofolio layanannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Sebanyak 24% responden menyatakan perlunya akses langsung ke pakar regulasi dan kepatuhan perdagangan. Sebagai salah satu entry filler terbesar di Amerika Serikat, FedEx menyediakan dukungan selama 24 jam untuk memastikan kelancaran pengiriman di lebih dari 220 negara dan wilayah.
Untuk perdagangan menuju Amerika Serikat, FedEx U.S. Tariff Hub menyediakan panduan terbaru mengenai tarif, kebijakan kepabeanan, dan dokumen yang dibutuhkan. Platform ini juga menampilkan ringkasan kebijakan, lembar informasi produk dan layanan, serta tutorial yang membantu bisnis tetap siap dan patuh terhadap ketentuan yang berlaku.
Selanjutnya, sebanyak 27% bisnis di Asia Pasifik menyatakan perlunya alat otomatisasi untuk mempercepat proses kepabeanan. Menjawab kebutuhan ini, FedEx terus berinvestasi dalam solusi digital yang membantu pelanggan mengirimkan barang dengan lebih hemat biaya, efisien, dan andal.
FedEx telah meluncurkan fitur pencarian kode Harmonized Tariff Schedule (HTS) berbasis kecerdasan buatan (AI) dan chatbot kepabeanan berbasis AI yang membantu pengirim memberikan deskripsi barang secara akurat serta mencocokkan kode HS dengan tepat. Inovasi ini membantu mengurangi potensi keterlambatan dan meningkatkan kepatuhan kepabeanan.
Ketika semakin banyak bisnis di Asia Pasifik yang berupaya mendiversifikasi pasar di luar Amerika Serikat, FedEx memperkuat konektivitas di koridor perdagangan utama Intra-Asia dan AsiaEropa.
FedEx telah meluncurkan Go-To Europe Hub di lima pasar Asia Pasifik, yaitu Australia, Malaysia, Selandia Baru, Filipina, dan Singapura. Platform informasi ini menyediakan panduan, video, dan laman khusus di fedex.com untuk membantu usaha kecil memanfaatkan peluang di pasar Eropa melalui wawasan perdagangan lokal.
Untuk mendukung pertumbuhan arus perdagangan intra-regional, FedEx juga memperluas layanan Intra-Asia, termasuk pembukaan rute penerbangan baru dari Korea Selatan ke Vietnam dengan layanan lanjutan ke Asia Pacific Hub di Guangzhou, Tiongkok, serta penerbangan langsung dari Korea Selatan ke Taiwan. (mas)