JAKARTA (IndoTelko) - Tim keamanan dan kepatuhan (compliance) perusahaan saat ini menghadapi krisis ganda di tengah tantangan dan ancaman siber: Pertama,Hampir setengah dari pemimpin keamanan menghabiskan lebih banyak waktu untuk setting dan troubleshooting alat ketimbang benar-benar menangani ancaman. Kedua, 90% eksekutif kepatuhan menyatakan kewalahan secara terusmenerus selama tiga tahun terakhir, menyebabkan mereka terjebak dalam siklus kerja reaktif, menjadikan perusahaan berada dalam kondisi rentan.
Salesforce mengumumkan bahwa Agentforce kini hadir untuk melindungi data pelanggan dan menyederhanakan proses kepatuhan, melalui solusi keamanan serta privasi Salesforce.
Dibangun di atas Salesforce Platform, kemampuan baru Agentforce untuk proses keamanan dan kepatuhan ini memberikan akses instan dalam memahami keamanan dan privasi data, serta membantu menangani tugas-tugas kompleks dengan akurasi dan kecepatan lebih tinggi. Agentforce secara terus-menerus menganalisis dataset Salesforce unik milik sebuah perusahaan — dan dalam waktu dekat, termasuk juga data keamanan yang terhubung — termasuk aktivitas pengguna, pengaturan keamanan, serta kebijakan pengelolaan datanya.
Agentforce bertindak sebagai penasihat yang terpercaya dengan memanfaatkan konteks untuk memberikan langkah-langkah yang harus dilakukan agar mengurangi risiko.
Pelanggan yang telah berlangganan Salesforce Security Center kini dapat dengan cepat dan mudah menerapkan Agentforce daritemplate yang sudah jadi, yang dirancang untuk secara proaktif menangkap, mengelompokkan, dan mengelola ancaman.
Hal ini memungkinkan tim merespon lebih cepat dan mengambil tindakan segera untuk mencegah insiden di masa mendatang. Agen ini juga dapat diakses melalui Slack, di mana pengguna dapat menerima dan menindaklanjuti peringatan keamanan. Security Center dengan Agentforce kini mencakup beberapa hal, antara lain :
1. Investigasi Keamanan Cepat dan Mendalam
Agentforce dengan cepat memberikan ringkasan yang mendalam tentang aktivitas pengguna dari log event. Ini termasuk analisis instan tentang kapan pengguna login, apa yang mereka lihat, dan apakah mereka mencoba atau melakukan tindakan yang tidak biasa atau tidak sah.
2. Panduan Perbaikan Keamanan
Jika terjadi insiden, Agentforce memandu pengguna, langkah demi langkah, memprioritaskan tindakan paling krusial untuk menyelesaikan masalah dengan cepat, menutup celah keamanan, dan mencegah ancaman di masa depan. Agentforce juga akan dapat mengambil tindakan atas nama pelanggan — termasuk membekukan (freezing) pengguna dengan perilaku yang tidak biasa.
3. Deteksi dan Pemantauan Ancaman
Pelanggan cukup bertanya kepada Agentforce dalam bahasa sehari-hari, "Apakah ada masalah yang perlu saya ketahui?" Agentforce juga akan secara proaktif menandai keanehan, mengaitkan anomali terkait, dan secara otomatis mengelompokkan insiden untuk ditinjau oleh manusia.
4. Perluasan Kemampuan Keamanan Melalui Ekosistem Mitra
Melalui kemitraan dengan CrowdStrike dan Okta, Salesforce akan menawarkan kapabilitas keamanan terintegrasi yang membawa wawasan eksternal ke Security Center dan integrasi AI cross-platform yang memperluas Agentforce di Security Center melalui AgentExchange.
Kemampuan baru berbasis agen pada Privacy Center menggunakan kerangka kepatuhan yang sudah dibuat sebelumnya untuk undang-undang kompleks seperti GDPR dan CCPA, memungkinkan pengguna untuk meninjau dan mengaktifkan aturan retensi spesifik regulasi. Privacy Center dengan Agentforce kini mencakup, antara lain :
1. Deteksi Risiko Proaktif
Agentforce secara otomatis memindai metadata tenant Salesforce, kebijakan privasi data, dan konteks sistem terhadap kerangka regulasi umum, seperti GDPR. Tujuannya adalah untuk secara proaktif memunculkan data pribadi atau sensitif yang terekspos dan risiko ketidakpatuhan.
2. Prioritas Masalah Regulasi
Agentforce memprioritaskan masalah privasi data berdasarkan relevansi dan tingkat keparahan, dengan memasukkan konteks regulasi dan bisnis — misalnya, di mana Personally Identifiable Information (PII) sensitif berada dalam konteks data pelanggan — membuat rekomendasi menjadi lebih tepat dan mudah diterapkan.
3. Percepatan Perbaikan Kepatuhan
Agentforce secara otomatis memunculkan risiko kepatuhan, termasuk mengklasifikasi ulang data sensitif atau menerapkan kebijakan manajemen data penting, seperti Hak untuk Dilupakan (right to be forgotten/RTBF). Agen ini juga akan mendukung kebijakan manajemen data kustom untuk kasus kepatuhan yang lebih luas.
Dikatakan SVP of Product Management Salesforce, Marla Hay, pihaknya membangun kemampuan keamanan dan kepatuhan Agentforce untuk mengurangi beban pekerjaan paling melelahkan dan membosankan bagi profesional keamanan dan risiko.
“Dengan Agentforce dalam Security Center dan Privacy Center, tim keamanan dan kepatuhan kami dapat berfokus pada tugas-tugas yang bernilai lebih tinggi sambil mengurangi risiko pada data Salesforce mereka,” ujarnya.
Bagi organisasi seperti CMC Energy, Security Center dengan Agentforce memungkinkan pergeseran dari tindakan reaktif ke pertahanan proaktif dengan bantuan agen. CMC Energy menggunakan Agentforce untuk menampilkan data dan konteks penting yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan tegas.
Sementara, Chief Information Officer CMC Energy, Paul Mackay menambahkan, sebagai CIO, melindungi data kliennya adalah prioritas utama. Tim nya saat ini memiliki agen cerdas untuk mempercepat deteksi risiko. Kami bisa mengajukan pertanyaan berbahasa sehari-hari untuk mengidentifikasi, menilai, dan merespon ancaman dengan cepat.
“Kecepatan dan ketepatan ini tidak hanya meningkatkan postur keamanan kami tetapi juga menanamkan kepercayaan yang lebih besar pada klien kami bahwa data mereka aman." katanya.
Agentforce menghilangkan keragu-raguan dalam regulasi privasi data yang kompleks dengan secara otomatis menyarankan kebijakan untuk mengurangi risiko ketidakpatuhan. Cervello, sebuah perusahaan jasa profesional, akan menggunakan Agentforce di Privacy Center untuk menunjukkan celah regulasi dan membantu memastikan integritas data.
Menurut Senior Director Cervello Kearney Activate, Ralph Bruno, pihaknya melihat integrasi Agentforce sangat transformatif bagi pelanggannya. Ini mengubah apa yang dulunya memakan waktu berminggu-minggu dalam perencanaan dan koordinasi kepatuhan manual menjadi alur kerja otomatis dan terpandu yang mengidentifikasi masalah serta membuat rancangan rencana perbaikan dalam hitungan menit.
“Ini membantu pelanggan kami bergerak lebih cepat menuju organisasi yang patuh dan menghabiskan lebih banyak waktu untuk strategi, bukan administrasi,” katanya. (mas)