JAKARTA (IndoTelko) — Indonesia menempati peringkat kedua dunia dalam preferensi belanja online, hanya kalah dari Tiongkok dan mengungguli India, menurut riset terbaru YouGov yang dirilis 16 September 2025. Temuan ini menegaskan posisi Indonesia sebagai salah satu pasar e-commerce paling dinamis di dunia.
Alasan utama konsumen Indonesia memilih belanja online dibanding toko fisik adalah harga lebih murah (68%), lebih banyak pilihan (57%), promo atau diskon (48%), kemudahan (47%), dan layanan pengiriman (46%).
Namun, riset juga menunjukkan konsumen kian menuntut value for money, dengan ongkos kirim dan kecepatan pengiriman menjadi faktor penentu. Sebanyak 79% konsumen online Indonesia selalu mencari promo, dengan gratis ongkir sebagai insentif paling dicari.
“E-commerce di Indonesia tumbuh dengan kecepatan luar biasa, tetapi pertumbuhan transaksi dan pengguna berjalan beriringan dengan perubahan preferensi konsumen. Konsumen kini lebih cerdas, lebih selektif, dan menuntut value for money yang lebih besar, kecepatan pengiriman, serta personalisasi yang lebih baik. Platform dan penjual harus cepat beradaptasi untuk memenuhi ekspektasi ini,” ujar General Manager YouGov Indonesia & India Edward Hutasoit.
Dalam empat tahun terakhir, preferensi belanja online meningkat pesat di beberapa kategori utama, seperti +18% untuk baju & sepatu dan +15% untuk musik, video, serta buku. Marketplace tetap menjadi kanal utama penemuan produk, sementara kanal kedua berbeda antar generasi: Gen Z mengandalkan influencer, Millennials pada ulasan produk, dan Gen X pada rekomendasi keluarga/teman.
Konten video juga terbukti memengaruhi intensi belanja. Video hiburan, komedi, dan kuliner mendominasi, dengan variasi preferensi per generasi: Gen Z condong ke fesyen & kecantikan, Gen X pada kesehatan, dan Millennials pada bisnis & keuangan. Hal ini membuka peluang bagi brand untuk menggunakan konten video sebagai kanal pemasaran efektif.
“Seiring konsumen Indonesia semakin nyaman berbelanja online, brand dan platform harus terus berevolusi. Survei ini dirancang untuk membantu mereka menghadirkan pengalaman belanja yang personal dan relevan, menyesuaikan strategi dengan perilaku tiap generasi, serta mengintegrasikan konten kreatif sebagai sarana pemasaran,” tambah Edward.
Riset ini berdasarkan data YouGov Profiles dan YouGov BrandIndex, melibatkan lebih dari 5.000 konsumen online Indonesia serta ratusan ribu responden global di 55 pasar.(ak)