Zimbra serukan fokus strategis pada keamanan email

JAKARTA (IndoTelko) - Seiring dengan percepatan transformasi digital nasional Indonesia, platform email dan kolaborasi global Zimbra menyerukan fokus strategis pada keamanan email sebagai pilar ketahanan ekonomi dan nasional. Rekomendasi Zimbra ini muncul di tengah peningkatan serangan siber canggih berbasis kecerdasan buatan (AI) yang menargetkan organisasi Indonesia, yang telah meningkat tiga kali lipat pada tahun 2025, mengekspos kerentanan kritis dalam infrastruktur digital nasional.

Dikatakan Senior Director of Go-to-Market di Zimbra, Gautam Ramachandran, email bagaikan sistem saraf dari ekonomi digital Indonesia, namun masih banyak lembaga yang menganggap sepele keamanannya sebagai masalah IT rutin, bukan sebagai prioritas strategis.

“Perspektif ini harus berubah. Sebuah kebocoran email hari ini dapat mengganggu sistem perpajakan, layanan kesehatan, dan operasional perbankan, yang dapat merusak kepercayaan publik secara serius,” ujarnya.

Ancaman siber seperti ransomware, phishing, dan serangan email bisnis (Business Email Compromise atau BEC) semakin membahayakan sistem dasar yang menopang berjalannya pemerintahan dan ekonomi Indonesia.

Survei Fortinet tahun 2025 menunjukkan bahwa lebih dari setengah organisasi di Indonesia sudah menghadapi ancaman siber yang didorong oleh kecerdasan buatan (AI), dengan sektor publik dan keuangan menjadi yang paling terdampak. Sistem email yang tidak aman menciptakan celah keamanan yang signifikan dalam perencanaan keamanan siber nasional.

Ditambahkannya, investasi besar-besaran dalam infrastruktur digital akan sia-sia jika sistem yang mentransmisikan data paling vital negara tetap tidak aman. "Ketika data rahasia suatu kementerian dicuri melalui serangan phishing, dampaknya akan merembet ke seluruh masyarakat,” katanya.

Zimbra mendukung Rancangan Undang-Undang Keamanan Siber dan Ketahanan (RUU KKS) pemerintah Indonesia, yang memperkuat pengendalian data lokal. Namun, banyak lembaga pemerintah dan perusahaan yang masih bergantung pada platform yang di-hosting di luar negeri, yang menimbulkan risiko jangka panjang terkait kepatuhan regulasi, kelangsungan operasional, dan kedaulatan nasional.

Zimbra memungkinkan implementasi cloud sepenuhnya di lokasi dalam negeri yang disesuaikan dengan kebutuhan keamanan dan sistem kepatuhan Indonesia yang unik. Contoh terbaru dari penerapan strategi ini dapat dilihat dari kemitraan Zimbra dan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI), perusahaan kereta api milik negara Indonesia. PT KAI mengadopsi platform email on-premise yang aman dari Zimbra untuk memperkuat tata kelola data dan memenuhi persyaratan kedaulatan data. Dengan dukungan jaringan mitra lokal Zimbra, implementasi ini mencerminkan tren yang semakin berkembang di sektor publik menuju infrastruktur digital yang dikelola sendiri dan sesuai dengan regulasi.

Ramachandran mengungkapkan, kedaulatan digital yang sejati berarti memiliki dan mengendalikan infrastruktur yang menangani data nasional yang sensitif, dan hal itu termasuk email. Keamanan email bukan hanya fitur belakang layar, melainkan infrastruktur inti bagi masyarakat digital modern.

"Institusi yang mulai sekarang sudah menerapkan platform aman yang dikelola secara lokal tidak hanya akan melindungi diri mereka sendiri, tetapi juga akan membentuk masa depan Indonesia sebagai negara yang berdaulat secara digital dan tangguh terhadap ancaman siber,” jelasnya. (mas)