Starlink kembali agresif berjualan di Indonesia

JAKARTA (IndoTelko) — Layanan internet berbasis satelit milik Elon Musk, Starlink, kembali membuka pendaftaran pelanggan baru di Indonesia setelah sempat menutupnya dengan alasan kapasitas penuh.

Namun, langkah agresif ini dibayangi larangan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) terkait penjualan perangkat jelajah (roaming device) yang dianggap melanggar komitmen operasional di Tanah Air.

Pengumuman pembukaan kembali pendaftaran dikirim melalui email promosi kepada calon pelanggan.

Dalam pesan tersebut, Starlink menyebut “Sekarang Menerima Pesanan & Aktivasi Baru” disertai tombol Pesan Sekarang yang mengarahkan ke laman pemesanan. Paket yang ditawarkan sama seperti sebelumnya, mulai dari Residensial seharga Rp479 ribu per bulan hingga Jelajah senilai Rp1,63 juta per bulan.

Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Komdigi, Wayan Toni Supriyanto, mengakui pihaknya telah mengevaluasi kewajiban Starlink sesuai hak labuh yang dimiliki.

“Starlink setahu kami saat ini sudah menerima kembali aktivasi pelanggan baru. Dari sisi kami, evaluasi untuk kewajiban-kewajiban di hak labuhnya telah dilaksanakan,” ujarnya.

Meski begitu, Wayan menegaskan larangan tegas atas penjualan perangkat jelajah untuk penggunaan di darat, seperti di mobil. “Jelajah itu maksudnya ditaruh di mobil, terus mobilnya bergerak dan bisa pakai WiFi di mobil pakai Starlink itu nggak boleh, kecuali di kapal laut selama tujuh hari berlayar. Kalau ditemukenali pelanggaran, kami akan cabut landing right di Indonesia,” tegasnya.

Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) ikut menyoroti manuver Starlink. Direktur Eksekutif ATSI, Marwan O. Baasir, menilai penjualan perangkat jelajah berpotensi memicu persaingan langsung dengan operator seluler lokal. “Kalau Starlink itu (jualan) jelajahnya ya menjadi pesaing,” ujarnya.

Marwan mengingatkan rekomendasi Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) yang menyarankan pemerintah memprioritaskan layanan internet satelit Low Earth Orbit (LEO) untuk wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), serta mengedepankan kerja sama backhaul ketimbang menjual layanan jelajah langsung ke konsumen.

Starlink resmi hadir di Indonesia pada Juni 2022 untuk segmen bisnis melalui kerja sama dengan Telkomsat sebagai backhaul. Pada Mei 2024, Elon Musk memperluas layanan ke segmen ritel dan hadir langsung di peresmian layanan tersebut. Namun, ekspansi agresif Starlink kerap menuai sorotan terkait persaingan usaha.(wn)