Perusahaan asing makin banyak dirikan data center di Indonesia

JAKARTA (IndoTelko) — Tren pembangunan pusat data oleh perusahaan asing di Indonesia terus meningkat.

Terbaru, perusahaan teknologi global Anaplan resmi membuka pusat data pertamanya di Tanah Air. Langkah ini menjadi bagian dari strategi perusahaan dalam memperkuat dukungan terhadap transformasi digital dan kepatuhan regulasi lokal, khususnya terkait kedaulatan data.

Anaplan, yang dikenal dengan platform connected planning-nya, menyatakan bahwa kehadiran pusat data lokal akan meningkatkan performa layanan serta mempercepat pengambilan keputusan berbasis data secara real-time bagi pelanggan di Indonesia.

“Dengan pusat data yang lebih dekat secara geografis, performa dan keamanan layanan kami akan lebih optimal,” ujar Managing Director Asia Pasifik Anaplan, Amit Bagga.

Menurut Bagga, pusat data dalam negeri memudahkan pelaku usaha menjalankan kewajiban hukum sekaligus menjaga data tetap berada di Indonesia. Hal ini sejalan dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya pengelolaan data secara mandiri di dalam negeri serta perlindungan terhadap data sensitif pengguna.

Langkah Anaplan juga mencerminkan peningkatan minat perusahaan global terhadap pasar digital Indonesia, yang dinilai strategis dalam peta ekonomi digital Asia Tenggara. Dalam dua tahun terakhir, sejumlah perusahaan asing, terutama yang bergerak di bidang teknologi cloud, kecerdasan buatan, dan e-commerce, mulai menanamkan investasi serupa dengan membangun pusat data di berbagai wilayah Indonesia.

Selain soal kepatuhan hukum dan latensi teknis, kehadiran pusat data lokal juga dianggap membuka peluang kolaborasi yang lebih luas antara sektor swasta, pemerintah, dan penyedia teknologi untuk mempercepat digitalisasi.

“Pusat data lokal memungkinkan kami menjalankan strategi bisnis dengan lebih responsif karena keputusan dapat dibuat berdasarkan data yang diperbarui secara real-time,” kata Head of Corporate IT PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk Franciscus Adam.

Dari sisi pengembangan teknologi, peluncuran pusat data ini juga menjadi bagian dari rencana investasi global Anaplan senilai US$500 juta yang diumumkan tahun lalu. Investasi tersebut mencakup pengembangan platform, peluncuran aplikasi baru, serta integrasi kecerdasan buatan (AI) untuk mendukung perencanaan skenario yang lebih presisi dan adaptif.

Seiring meningkatnya kebutuhan terhadap teknologi berbasis cloud dan AI, kehadiran pusat data lokal diperkirakan akan menjadi standar baru bagi perusahaan asing yang ingin mengembangkan bisnis di Indonesia sambil tetap mematuhi kebijakan data nasional.(wn)