Transformasi digital dorong daya saing industri manufaktur

JAKARTA (IndoTelko) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan bahwa percepatan transformasi digital menjadi kunci utama dalam meningkatkan daya saing dan keberlanjutan sektor manufaktur nasional.

Transformasi ini juga diyakini dapat membuka lapangan kerja baru di bidang teknologi, serta meningkatkan kualitas tenaga kerja di Indonesia.

“Transformasi digital sesuai dengan arah peta jalan Making Indonesia 4.0, yang tidak hanya memperkuat struktur industri dalam negeri, tetapi juga meningkatkan kompetensi dan kesiapan tenaga kerja nasional untuk bersaing di tingkat global,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

Sebagai langkah konkret, Kemenperin melalui Pusat Industri Digital Indonesia 4.0 (PIDI 4.0) menjalankan berbagai inisiatif strategis untuk mendorong adopsi teknologi oleh pelaku industri. PIDI 4.0 berperan sebagai fasilitas satu atap yang mengintegrasikan unjuk teknologi (showcase), pengembangan SDM, ekosistem inovasi, layanan konsultasi, dan kolaborasi lintas sektor.

“PIDI 4.0 bukan sekadar pusat pamer teknologi, melainkan juga platform pengembangan SDM, pusat konsultasi dan inovasi, serta wadah kolaborasi antara pemerintah, industri, akademisi, dan penyedia solusi teknologi,” ujar Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), Masrokhan.

Saat ini, PIDI 4.0 didukung oleh 64 mitra dari kalangan industri, asosiasi, dan institusi pendidikan. Salah satu mitra strategis adalah NEC Indonesia, yang menghadirkan pendekatan transformasi digital berbasis manusia (Human-Centric Digital Transformation) melalui solusi seperti Real-Time Monitoring Dashboard, Warehouse Management System, dan Work Process Recognition.

Masrokhan mengapresiasi kontribusi NEC Indonesia dalam pengembangan ekosistem industri 4.0. Pada tahun 2025, NEC bekerja sama dengan BogorTech dalam pengembangan teknologi Industrial IoT SmartBox, yang digunakan untuk akuisisi dan visualisasi data dari mesin industri.

Kolaborasi tersebut diharapkan dapat menghasilkan teknologi yang relevan dengan kebutuhan sektor manufaktur nasional. Di sisi lain, NEC Indonesia juga menghadirkan showcase di Gedung PIDI 4.0 untuk memperlihatkan bagaimana teknologi dapat diadopsi secara efisien dan inklusif, dengan tetap memperhatikan aspek keberlanjutan dan kesiapan tenaga kerja.

President Director NEC Indonesia, Joji Yamamoto, menyatakan bahwa NEC memiliki visi yang sejalan dengan Kemenperin dalam mempercepat transformasi industri di Indonesia.

“Kami percaya pengembangan SDM adalah fondasi penting dalam akselerasi industri 4.0. Karena itu, NEC juga aktif memberikan pelatihan, menyelenggarakan acara di PIDI 4.0, hingga mengikuti pameran nasional dan internasional,” ujar Joji.

Lebih lanjut, NEC menegaskan komitmennya sebagai mitra aktif dalam program Making Indonesia 4.0, dengan berkontribusi pada pembangunan infrastruktur digital, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan penguatan ekosistem inovasi di Indonesia.(ak)