Batam berpotensi menjadi pusat AI dan hyperscaler nasional

JAKARTA (IndoTelko) Kawasan Batam, Kepulauan Riau, tengah dipersiapkan sebagai salah satu pusat industri kecerdasan buatan (AI) dan data center hyperscale di Indonesia.

Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza menyatakan Batam memiliki potensi besar karena sudah memiliki 19 kawasan industri dan sejumlah perusahaan elektronik yang tengah berkembang.

“Batam bisa menjadi salah satu kawasan pembangunan industri AI pada masa depan,” ujar Faisol.

Ia menyampaikan bahwa kunjungannya ke pabrik komponen gadget, termasuk produsen AirTag Apple, menunjukkan kesiapan Batam mendukung basis teknologi AI.

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria menambahkan bahwa Batam telah lama menjadi andalan dalam industri telekomunikasi dan digital. “Batam bisa jadi ‘flagship’ bangsa dalam memproduksi perangkat dan jasa telekomunikasi. Maka penting untuk menyiapkan infrastruktur industri AI di sini,” ujarnya.

Asal tahu saja, dukungan korporasi juga menguat melalui pembangunan infrastruktur hyperscaler.

PT Telkom Data Ekosistem (NeutraDC) bersama Singtel dan Medco Power berinvestasi sekitar Rp1,4 triliun untuk membangun NeutraDC Nxera Batam, hyperscale data center berkapasitas 51 MW IT load yang dirancang khusus mendukung beban kerja AI. Fasilitas ini ditargetkan rampung dan beroperasi pada kuartal III-2025

Telkom menyebut infrastruktur di Batam dirancang tidak hanya untuk menampung overflow dari Singapura, tetapi juga menjadi hub regional untuk era AI. Ia menegaskan kesiapan energi dan pendinginan sangat diperhitungkan, termasuk kerja sama provisioning energi dari PLN Batam dan pasokan listrik sebesar 90 MVA.(ak)