JAKARTA (IndoTelko) Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp12,6 triliun untuk tahun anggaran 2026. Usulan ini akan menjadikan total kebutuhan Komdigi mencapai Rp20,3 triliun, naik signifikan dari pagu awal.
“Untuk kebutuhan 2026, kami sudah mendapatkan masukan dari seluruh unit kerja. Kebutuhan Komdigi ada di angka Rp20,3361 triliun. Sehingga dibutuhkan kekurangan anggaran sebesar Rp12,615 triliun,” ujar Sekjen Komdigi, Ismail.
Anggaran ini akan dialokasikan untuk sejumlah program strategis, mulai dari pemeliharaan BTS 4G di Papua dan non-Papua, akses internet, satelit Satria-1, hingga penguatan infrastruktur digital nasional.
Komdigi juga menyiapkan dukungan untuk pengawasan ruang digital, literasi digital kelompok rentan, serta kebutuhan manajemen dan operasional internal kementerian.
Pada tahun 2025, Komdigi mendapat pagu anggaran sekitar Rp7,7 triliun. Jumlah ini dianggap belum mencukupi untuk membiayai seluruh program strategis, termasuk perluasan jaringan telekomunikasi di wilayah tertinggal, penguatan pusat data nasional (PDN), dan pengelolaan ruang digital yang semakin kompleks.
Seiring meningkatnya kebutuhan digitalisasi nasional dan transformasi layanan publik berbasis teknologi, Komdigi juga ditargetkan menyumbang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) senilai Rp18,36 triliun pada 2025, naik dari realisasi tahun sebelumnya. Target ini utamanya berasal dari sektor perizinan frekuensi, pos, dan penyelenggaraan telekomunikasi.
Tambahan anggaran ini krusial untuk memastikan semua proyek berjalan tepat waktu, termasuk pemanfaatan satelit Satria-1 yang baru saja meluncur, dan menjaga keberlanjutan layanan digital esensial di seluruh pelosok Indonesia. Jika tidak segera dipenuhi, beberapa proyek infrastruktur digital berisiko tertunda atau tidak berjalan optimal.(ak)