JAKARTA (IndoTelko) - TransTRACK, startup yang berfokus pada digitalisasi operasional armada kendaraan melalui solusi fleet operation optimizer dan supply chain integrator, merayakan ulang tahunnya yang ke-5 ditandai oleh kinerja perusahaan yang meningkat sepanjang tahun 2023 lalu.
Pertumbuhan pendapatan tahunan TransTRACK meningkat sebesar 344% dibandingkan tahun sebelumnya, sedangkan unit armada pelanggan meningkat sebesar 214% dibandingkan tahun sebelumnya.
Selain itu, pertumbuhan rata-rata pendapatan bulanan TransTRACK adalah sebesar 14% dengan pertumbuhan rata-rata bulanan jumlah unit armada pelanggan TransTRACK sebesar 12%.
Momentum ini semakin memperkuat posisi TransTRACK di lanskap industri teknologi di Indonesia, mentransformasi berbagai sektor dengan melakukan efisiensi dan optimalisasi kegiatan transportasi dan logistik mereka dengan teknologi berbasis Internet of Things (IoT) dan Artificial Intelligence (AI).
Sejak berdiri pada tahun 2019 hanya dengan 12 orang dan beroperasi di 2 kota yaitu Jakarta dan Bandung, TransTRACK saat ini telah beroperasi di 110 kota di Indonesia dan telah berekspansi ke Asia Tenggara, yakni di 30 kota di Malaysia, dan mulai beroperasi di Singapura per Maret 2023 lalu, dengan total karyawan lebih dari 200 orang.
Sepanjang tahun 2023 lalu, TransTRACK mencatat pertumbuhan pelanggan sebesar 74% yang mencapai lebih dari 1.100 pelanggan, dan mengelola lebih dari 135 ribu unit armada, atau tumbuh sebesar 214% dibandingkan tahun sebelumnya.
Adapun, pada awal tahun lalu, TransTRACK memperoleh pendanaan Pra-Seri A sebesar US$2,1 juta atau sekitar Rp 32 Miliar.
Founder dan Chief Executive Officer TransTRACK Anggia Meisesari mengatakan pada tahun 2023 lalu merupakan tahun pertumbuhan yang cukup luar biasa bagi TransTRACK.
"Kedepannya, kami akan terus berinovasi untuk meningkatkan kepuasan pelanggan kami, melalui pengembangan produk dan layanan yang sudah ada. Selain melalui pemanfaatan teknologi IoT dan AI, kami akan berinovasi pada pengembangan solusi yang mengedepankan praktik teknologi hijau (green technology) sebagai bentuk komitmen TransTRACK untuk mendukung pembangunan berkelanjutan,” katanya.
Guna memperluas jangkauan di pasar, saat ini TransTRACK berfokus pada enam sektor industri, diantaranya sektor logistik, transportasi publik, pertambangan, finansial, perkebunan dan kehutanan, dan pelabuhan. Selain itu, TransTRACK tengah membangun beberapa kemitraan strategis dengan organisasi dan asosiasi guna meningkatkan eksistensi TransTRACK di pasar, baik di Indonesia maupun di Asia Tenggara, khususnya dengan melakukan penetrasi pasar lebih dalam di Malaysia dan Singapura melalui kemitraan.
Co-Founder dan Chief Technology Officer TransTRACK Aris Pujud Kurniawan menambahkan solusi TransTRACK dibangun di atas teknologi IoT dan AI, yang mana IoT merupakan core infrastruktur dari teknologi yang digunakan oleh TransTRACK.
"Dengan teknologi IoT ini, kami dapat menghubungkan semua jenis armada ke dalam internet sehingga pelanggan dapat melakukan monitoring terhadap armada dan asset yang mereka miliki secara real-time. Kami juga dapat mengintegrasikan berbagai sensor di kendaraan. Data berbagai sensor dari kendaraan akan kami simpan menjadi Big Data yang bisa kami olah/proses lebih lanjut. Dengan dukungan AI yang membantu dalam pengolahan dan analisis data kendaraan, TransTRACK dapat memberikan laporan yang komprehensif. Teknologi AI ini dapat membantu pelanggan dalam mengoptimalkan operasional armada mereka, karena AI akan mempelajari historical data sensor yang ada pada kendaraan,” katanya.
Pujud menambahkan perseroan membangun produk-produk berbasis AI yang dapat digunakan pelanggan kami untuk mengoptimalkan armadanya, antara lain Driver Management System (DMS) yang membantu menganalisis behavior dan tingkat kelelahan pengemudi, Advanced Driver Assistance System (ADAS) untuk membantu meningkatkan keselamatan driver dari kecelakaan, serta Route Optimization yang membantu mengoptimalkan rute yang sebaiknya ditempuh.
"Selain menciptakan produk-produk berbasis AI, teknologi ini juga kami gunakan untuk optimasi proses di internal, seperti proses coding, menganalisis kualitas kode program, dan meningkatkan keamanan. Dengan AI, proses development menjadi semakin cepat dan meminimalisir error, sehingga kami dapat mengoptimalkan resource yang ada,” tutup Pujud.
Sebagai tech enabler yang berfokus kepada kegiatan transportasi dan logistik, TransTRACK menyediakan 2 solusi, yaitu Fleet Operation Optimizer dan Supply Chain Integrator.
Solusi Fleet Operation Optimizer memiliki 3 produk yaitu Fleet Management System yang berfungsi sebagai pemantau armada, pengemudi dan kargo; lalu Vehicle Maintenance System yang mencatat aktivitas maintenance termasuk penggunaan dan pembelian spare-part sehingga pelanggan dapat mengontrol biaya maintenance setiap armadanya; lalu Truck Appointment System untuk mengurangi antrian truk di tempat-tempat yang memiliki aktivitas pergerakan truk yang cukup banyak seperti pelabuhan, kawasan pergudangan, atau perkebunan, sehingga mempercepat proses loading/unloading.
Pada tahun 2023, TransTRACK meluncurkan solusi baru yaitu Supply Chain Integrator, yang mengintegrasikan para pelaku logistik mulai dari pemilik barang, pemilik atau operator armada, dan perusahaan logistik 3PL untuk dapat memaksimalkan aktivitas bisnis mereka. Selain itu, TransTRACK juga bekerja sama dengan perusahaan penyedia asuransi kargo dan pembiayaan logistik untuk membantu para pelanggan yang memerlukan.(ak)