Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memprediksi trafik telekomunikasi dan data selama Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah akan meningkat sekitar 7% hingga 20%.
Kominfo menyiapkan tiga langkah antisipasi bekerjasama dengan penyelenggara telekomunikasi guna meningkatkan Quality of Service menjelang dan selama Idulfitri 1445 Hijriah.
Pertama, Kominfo dan operator telekomunikasi melakukan optimalisasi kualitas dan kapasitas jaringan. Kedua, melakukan peningkatan kapasitas jaringan internet. Ketiga, pengukuran drive test di jalur mudik, serta yang keempat yaitu pengadaan Posko Mudik atau personel siaga command center dan call center selama 24 jam selama tujuh hari.
XL Axiata mengungkapkan telah melakukan uji jaringan yang berlangsung di jalur utama pulang kampung yang berada di berbagai daerah, termasuk di kawasan Sumatera. Manajemen XL Axiata memprediksi, sepanjang libur Lebaran nanti, trafik layanan XL Axiata akan meningkat sekitar 10% - 20% dibandingkan hari biasa.
Momen Lebaran selalu menghadirkan tantangan bagi XL Axiata sebagai operator telekomunikasi dan data karena trafik selalu melonjak cukup signifikan. Selain melonjak, tantangan lainnya adalah berpindahnya lokasi-lokasi dengan trafik tinggi ke berbagai area yang tersebar, terutama di kota-kota di Jawa dan lokasi-lokasi wisata.
Trafik XL Axiata perlahan telah meningkat rata-rata hingga 5% di sepanjang Ramadan dibandingkan trafik di hari biasa. Selanjutnya, diprediksi trafik akan terus meningkat mencapai antara 10% 15% saat masuk di masa libur Lebaran, hingga puncaknya bisa mencapai sekitar 20%.
Selain meningkatkan kapasitas, langkah antisipasi lainnya berupa optimasi jaringan dengan melihat kemungkinan pergerakan mobilitas masyarakat atau pelanggan saat masa libur Lebaran. Untuk tujuan itu pula, sejumlah daerah yang biasanya menjadi tujuan mudik dan wisata akan menjadi perhatian khusus, terutama di Pulau Jawa.
Operator seperti XL Axiata memastikan, sebagian besar jalur mudik utama telah terlayani dengan jaringan data berkualitas 4G LTE. Peningkatan kualitas jaringan secara rutin XL Axiata lakukan sesuai peningkatan trafik, antara lain dengan penambahan BTS baru, penambahan jaringan fiber optik dan kapasitas BTS, serta optimalisasi jaringan. Perluasan ini akan terus dilakukan agar layanan bisa lebih merata menjangkau area-area dengan potensi ekonomi besar, termasuk yang terhubung dengan Jalan Tol Trans Sumatera.
XL Axiata memiliki sekitar 59 BTS 4G di sepanjang Jalan Tol Trans Sumatera Palembang Lampung, salah satu ruas utama paling ramai di Sumatera dan menjadi jalur mudik utama mudik Lebaran. Belum lama ini, di sepanjang ruas tol yang menghubungkan Sumatera Selatan dengan Lampung dan juga ke arah Jawa tersebut terdapat penambahan sekitar 10 BTS 4G di wilayah Ogan Komering Ilir dan Lampung Selatan. Selain itu, XL Axiata juga melakukan penambahan kapasitas di 195 BTS yang berada di Kabupaten Lampung Selatan, Lampung Tengah, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Pesawaran, Tulangbawang Barat, dan Kota Palembang.
Dalam dua tahun terakhir, terdapat peningkatan trafik sebesar 54% di Tol Palembang Lampung dengan total panjang 373 km tersebut. Selain Jalan Tol Trans Sumatera Palembang dan Lampung, XL Axiata juga melakukan penambahan BTS di sejumlah ruas Jalan Tol Trans Sumatera lainnya, termasuk ruas-ruas baru.
Penguatan infrastruktur jaringan termasuk melakukan optimisasi, peningkatan kapasitas jaringan, pengukuran pengalaman pelanggan juga XL Axiata lakukan di sepanjang jalur utama di Pulau Jawa, baik tol maupun non tol, juga sepanjang jalur kereta, dengan menyiapkan jaringan berkapasitas 2-3 kali lipat lebih besar dibandingkan saat hari normal. Saat ini, total lebih dari 2.800 BTS 4G yang menopang layanan di sepanjang Tol Trans Jawa sejauh 979 km.
Sedangkan Telkomsel memproyeksikan terjadinya pertumbuhan trafik broadband hingga 15,22% dibandingkan hari biasa 2024, yang utamanya akan didorong oleh peningkatan aktivitas digital masyarakat, mulai dari online gaming sebesar 40,84%, communications 25,49%, video streaming 22,61%, social media 11,14%, sampai dengan e-commerce 9,17%. Dibandingkan dengan momen tahun sebelumnya, Telkomsel pun memperkirakan kenaikan trafik mencapai 14,63% lebih tinggi, dengan payload tertinggi sebanyak 60,10 PB (Peta Byte) pada puncak RAFI tahun ini.
Untuk mengantisipasi lonjakan trafik pada momen RAFI 2024, Telkomsel telah melakukan optimalisasi kualitas, kapasitas, serta pemutakhiran teknologi jaringan yang difokuskan pada 444 titik keramaian di berbagai wilayah Indonesia.
Titik keramaian tersebut mencakup 288 area khusus (pusat perbelanjaan, alun-alun, dan lainnya), 57 area transit transportasi (bandara, pelabuhan, dan stasiun), 42 wilayah residensial, 38 jalur mudik (termasuk Rest Area dan SPBU), serta 19 kawasan ibadah (masjid dan rumah ibadah lainnya). Secara keseluruhan, penguatan kapabilitas jaringan ini melengkapi kehadiran lebih dari 244 ribu BTS Telkomsel berteknologi 4G/LTE dan 5G terkini yang mencakup hingga 97 persen wilayah populasi di Indonesia untuk mendukung pengalaman digital pelanggan yang optimal selama RAFI 2024.
Sedangkan Populix melalui studi terbarunya yang bertajuk "Ramadan 2024: Connectivity, Media Consumption, and Delivery Dynamic" memproyeksikan terjadi peningkatan konsumsi layanan seluler sebesar lebih dari 40%, terutama untuk layanan berbasis internet seperti panggilan, pengiriman pesan, dan penggunaan data.
Survei menunjukkan bahwa masyarakat memilih layanan voice call dan video call dibandingkan teleconference untuk berkomunikasi dan terhubung dengan orang lain. Namun demikian, mereka merasa terganggu dengan dua tantangan utama yang sering dihadapi terkait konektivitas di bulan Ramadan, yaitu kualitas sinyal yang buruk dan kecepatan internet yang lambat.
Sebanyak tiga dari empat responden mengatakan secara rutin mengakses konten media selama Ramadan, khususnya pada media sosial dan platform streaming video YouTube, sementara televisi dan layanan video-on-demand kurang diminati.
Peningkatan konsumsi juga terlihat pada layanan pengiriman. Tiga dari empat umat Muslim menyatakan bahwa mereka menggunakan layanan pengiriman selama Ramadan dengan 42% di antaranya menyatakan akan lebih sering menggunakan layanan pengiriman dibandingkan bulan-bulan lainnya.
Secara khusus, layanan pengiriman dimanfaatkan untuk membeli makanan dan minuman sebanyak 2-3 kali seminggu, baik untuk sahur maupun berbuka puasa. Peningkatan pembelian makanan dan minuman ini memperlihatkan preferensi konsumen terhadap kenyamanan dan efisiensi dalam hal mempersiapkan hidangan makanan selama bulan puasa. Selain itu, layanan pengiriman juga banyak digunakan untuk membeli pakaian, barang kebutuhan sehari-hari, hampers dan kartu Lebaran, serta dokumen atau surat.
Melihat prediksi yang dikeluarkan pemerintah, operator, hingga lembaga survei bisa dikatakan pasar digital kembali ke era sebelum pandemi. Tentunya ini akan berdampak ke kinerja demain digital nantinya di semester pertama 2024. Harapannya kondisi ini berlanjut hingga tutup 2024 di tengah kendisi makro ekonomi yang masih tak menentu.
@IndoTelko