JAKARTA (IndoTelko) - International Data Corporation (IDC) Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker mengungkapkan pasar smartphone Indonesia turun 1,2% Year-on-Year (YoY) menjadi 34,6 juta unit pada tahun 2023.
Pada tahun 2023, tekanan dari sisi pasokan berkurang, tetapi permintaan yang lemah terus mempengaruhi pasar, terutama di semester pertama 2023.
Pada kuartal keempat 2023, pasar tumbuh 6,1% YoY dan 1,3% kuartal ke kuartal (QoQ), mencapai 9 juta unit. Momentum perayaan akhir tahun dimanfaatkan vendor dengan menyegarkan model-model kelas bawah untuk meningkatkan volume, sementara ada juga yang merilis perangkat unggulan untuk meningkatkan nilai.
Pada tahun 2023, pasar smartphone Indonesia mengalami tren yang menonjol dimana segmen dengan harga yang lebih tinggi (> US$600) merupakan satu-satunya yang tumbuh pada tahun 2023, dengan pertumbuhan 78% YoY, yang didominasi oleh Apple dan Samsung.
Sebaliknya, segmen kelas menengah (US$200<US$600) turun 14,9% YoY setelah tumbuh 3,9% YoY tahun lalu, masih dipimpin oleh OPPO.
Segmen kelas bawah (<US$200) relatif datar, turun 0,3% setelah turun 19,9% YoY tahun lalu. Peningkatan kinerja terutama didorong oleh pemulihan Transsion pada tahun 2023, sementara vivo masih memimpin segmen secara keseluruhan. Dinamika ini mendorong Average Selling Price (ASP) tumbuh 8,3% YoY, mencapai US$204 pada tahun 2023.
Pada tahun 2023, segmen smartphone 5G di Indonesia tumbuh 31,5% YoY, dengan pangsa pasar sebesar 17,1%, yang dipimpin oleh Samsung. Pertumbuhan ini, terutama didorong oleh vendor yang memperluas jangkauan model 5G, diperkirakan akan semakin cepat setelah perangkat ini menjadi lebih terjangkau dan kompetitif dibandingkan dengan model 4G.
Namun, terbatasnya ketersediaan jaringan 5G di seluruh Indonesia, karena kendala infrastruktur dan biaya operasional yang tinggi, menjadi penghalang yang signifikan untuk adopsi yang lebih cepat. Kelangkaan jaringan 5G ini dapat menghalangi konsumen potensial untuk berinvestasi pada perangkat 5G dengan harga yang lebih tinggi, mengingat kurangnya manfaat nyata ketika akses dan pemanfaatan jaringan tetap terbatas.
Diprediksi, setelah pulih pada semester kedua 2023, pasar smartphone Indonesia akan terus tumbuh pada tahun 2024, meskipun hanya dalam satu digit.
“Ketidakpastian dari pemerintahan baru ditambah ketegangan geopolitik dan perlambatan ekonomi global akan terus menjadi hambatan. Pasar smartphone juga terlihat berubah, seperti siklus penggantian yang lebih lama dan peningkatan pangsa smartphone dengan harga yang lebih tinggi," kata Associate Market Analyst, IDC Indonesia Vanessa Aurelia.(ak)