Konsumen mulai rangkul asset kripto, karena nyaman dan tak menakutkan

Foto : Ilustrasi

JAKARTA (IndoTelko) - Survei global baru The Super Sale Game: who’s the winner? A study on how we shop and pay’, yang dilakukan oleh Arlington Research untuk Kaspersky, mengeksplorasi pandangan dan sikap konsumen terhadap aset kripto.

Konsumen mulai kehilangan rasa takutnya terhadap kripto, karena para gamer memimpin jalan menuju normalisasi aset kripto, menurut survei terbaru Kaspersky.

Dalam penelitian ini, 81 persen gamer yang merespons saat ini memiliki mata uang digital, dan 55 persen subjek penelitian menggambarkan diri mereka sebagai ‘sangat berpengetahuan’ atau ‘sangat berpengetahuan mendalam tentang aset kripto’. Temuan mengejutkan lainnya adalah kesenjangan pengetahuan antara pria dan wanita telah menyempit sejak tahun 2022.

Studi ini juga menemukan bahwa hampir separuh konsumen percaya bahwa aset kripto menentukan masa depan dalam aktivitas berbelanja dan akan dengan senang hati menggunakannya sebagai opsi pembayaran bagi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari — 38 persen bahkan akan menggunakannya dalam berbelanja bahan makanan.

Survei global membuktikan, bahwa terdapat tingkat kesadaran yang sangat tinggi tentang aset kripto: 92 persen responden pernah mendengarnya. Lima puluh persen menyatakan bahwa mereka telah mendengarnya, dan memahami apa itu. Faktanya, asosiasi terbesar dengan aset kripto di seluruh dunia adalah menganggap mata uang ini mewakili "masa depan uang", meskipun beberapa negara masih skeptis. Mempertimbangkan hal ini, Kaspersky mengeksplorasi perilaku dan sikap pengguna terhadap penggunaan aset kripto.

Kaspersky menemukan bahwa pengetahuan konsumen tentang aset kripto dan kepercayaan mereka terhadapnya telah meningkat. Lebih dari separuh responden dalam survei (55%) menyatakan bahwa mereka ‘sangat’ atau ‘sangat berpengetahuan mendalam’ tentang mata uang digital.

Keakraban perempuan dengan subjek ini tampaknya semakin meningkat, karena 41 persen dari mereka mengatakan bahwa mereka tahu banyak tentang kripto dibandingkan dengan 46 persen laki-laki sebuah kesenjangan yang semakin mengecil dari tahun ke tahun. Gamer juga sangat berpengetahuan untuk hal ini, 81 persen bahkan memiliki kripto.

Hampir separuh responden percaya bahwa pembayaran kripto akan menjadi pilihan umum untuk belanja online (44%), dan 40 persen responden akan lebih sering menggunakannya, mengingat lebih banyak peluang. Selain mayoritas (87%) merasa nyaman membayar pembelian online dengan uang digital, sebagian besar responden (86%) bahkan merasa nyaman menggunakannya untuk membayar barang dagangan mereka di toko fisik.

Para gamer cenderung membeli barang-barang yang berhubungan dengan minat mereka seperti video game (65%), dan pembelian atau upgrade dalam game (47%), namun 54 persen juga akan menggunakannya untuk membeli peralatan gaming seperti keyboard khusus Anda bahkan dapat membeli roda kemudi, stik persneling, dan pedal khusus untuk permainan balap. Masyarakat juga menggunakan mata aset untuk pakaian (46%) dan bahan makanan (38%).

Uniknya, para pembeli ini kurang siap untuk membeli barang-barang bernilai sangat tinggi seperti rumah (24%) atau mobil (31%) menggunakan kripto.

Mengenai kekhawatiran dan risiko terkait kripto, volatilitas dan penipuan disebutkan oleh 43 persen responden. Potensi kerentanan yang dirasakan telah membuat beberapa pembeli enggan, karena 15 persen tidak yakin bagaimana cara melindungi aset kripto secara memadai, sehingga membuat mereka cenderung tidak menggunakannya.

Menurut Wakil Presiden, Konsumen Pemasaran Produk di Kaspersky, Marina Titova, hasil survei kami menunjukkan pemahaman pengguna tentang asset kripto telah berkembang selama beberapa tahun terakhir. Kini lebih dari separuh responden (55%) yakin bahwa mereka sudah atau sangat berpengetahuan tentang uang digital.

"Kami mendukung kebutuhan komunitas kripto dengan menambahkan fitur perlindungan khusus pada solusi keamanan komprehensif kami seperti Kaspersky Premium, sehingga pelanggan kami dapat menggunakan aset kripto tanpa mempertaruhkan uang dan data pribadi mereka di dunia maya," katanya. (mas)