Black Friday picu penjualan online melonjak hingga 70%

Foto : Ilustrasi

JAKARTA (IndoTelko) - Beberapa hari tersisa hingga penjualan terbesar tahun ini, merek dan pasar sibuk melakukan persiapan terakhir untuk periode paling sibuk tahun 2023 - beberapa dari mereka bahkan sudah mulai menampilkan penawaran penjualan pertama mereka. Admitad menganalisis penjualan online pada Black Friday tahun lalu sebagai perkiraan tren e-commerce di tahun 2023, dan memperkirakan peningkatan sebesar 70% dalam penjualan online di Indonesia.

Untuk memprediksi kategori barang yang paling populer, Admitad menganalisis lebih dari 148 juta pesanan online secara global dan lebih dari 600.000 pensanan online di Indonesia.

Pada tahun 2022, penjualan Black Friday secara global masih memecahkan rekor. Para ahli dalam industri ini menyatakan bahwa rata-rata pesanan global meningkat dari 2% menjadi 15% dari tahun 2021. Faktanya, pertumbuhan dalam kondisi ekonomi pada saat ini, bersamaan dengan meningkatknya inflasi dianggap sebagai hal positfi bagi setiap bisnis.

Menurut data Admitad, pembeli di Indonesia meningkat sebesar 66% dan pengeluaran mereka meningkat sebesar 59% selama minggu penjualan dibandingkan dengan periode normal. Pada tahun 2023 Admitad memperkirakan bahwa jumlah total pembelian di Indonesia meningkat setidaknya 10% dari tahun ke tahun. Para ahli memperkirakan, merek atau brand menghadapi lonjakan sebesar 70%. Perkiraan positif ini berdasarkan penjualan 11.11 tahun 2023, bahwa pertumbuhan penjualan mencapai 65%, dibandingkan tahun 2022 sebesar 47%.

Admitad mencatat setiap tahunnya, bahwa aktivitas konsumen lebih merata sepanjang periode Black Friday. Banyak jenama/brand yang melakukan penawaran sebelum periode Black Friday dan berlanjut setelah periode Black Friday. Dampak dari hal tersebut merupakan, perbedaan aktivitas pembeli yang dilakukan pada periode BlacK Friday berkurang dari tahun sebelumnya.

Jenama perlu merencanakan strategi untuk minggu sebelum dan sesudah hari penjualan, bukan hanya fokus pada minggu Black Friday agar tidak kehilangan peluang dari pembeli.

Pada tahun 2022, jenama memainkan peran besar dengan menyumbang lebih dari 60% total penjualan global dan lebih dari 50% penjualan di Indonesia. Namun, pengguna di e-commerce dan penjualan jenama pribadi memiliki kebiasaan belanja yang mirip dan berbagi minat produk yang sama.

Tahun lalu, barang dari kategori "Fashion" dan "Home Goods" melampaui elektronik, yang sebelumnya memegang posisi teratas di papan peringkat. Furnitur dan perlengkapan rumah mengambil langkah besar ke depan dan melesat ke posisi teratas daftar. Distribusi pesanan pengguna secara keseluruhan di seluruh dunia meliputi Fashion sebanyak 29,2%, lalu kategori Rumah dan Taman 21,1%, Elektronik dan Smartphone 16,4%, Produk bayi, mainan dan permainan sebesar 10,4%, Kesehatan dan Kecantikan sebesar 7,4%, Barang Olahraga sebesar 3,9%, Produk Mobil sebesar 3,8%, Alat 3%, dan Lainnya sebesar 4,8% .

Admitad juga turut memeriksa layanan online untuk penjualan. Pada Black Friday tahun 2022, tiket acara (10,6%), berbagai layanan online (6,8%), dan game PC dan seluler (6%) menduduki tiga posisi teratas.

Pelanggan Indonesia mengikuti tren global dalam hal peningkatan minat terhadap fashion (34% dari total penjualan) dan elektronik (21%), tetapi menghabiskan jauh lebih sedikit untuk barang Home & Garden (9%) dan produk anak-anak (6%) dibandingkan dengan aktivitas pembelian global.

Kategori tersebut masih relevan pada tahun 2023, berikut adalah kategori produk utama saat ini yang menunjukkan pertumbuhan paling signifikan yaitu Fashion (pakaian, alas kaki, aksesoris) +25%, Produk kecantikan +16% dan Alat +14%.

Admitad memperkirakan di tahun 2022, situs web konten dan media online sebanyak 23% dari penjualan global pada periode Black Friday. Pengguna yang menggunakan penawaran dari layanan cashback melakukan 20,3% pesanan tambahan. 14,4% melakukan pembelian pada situs web afiliasi, 9% pengguna kupon. Merek 8,6% dan penjualan tambahan dari iklan kontekstual dan 8,2% melalui media sosial.

Iklan kontekstual menyumbang 25% pada penjualan, dan layanan cashback digunakan lebih sedikit dan hanya menyumbang 14% dari semua pesanan. Sumber penjualan yang mendapatkan popularitas di kalangan orang Indonesia pada tahun 2023 berasal dari platform konten dan media online sebesar 35%, toko afiiasi sebesar 11% dan media sosial sebesar 8%.

Semakin banyak merek menerapkan pemasaran mitra dalam strategi mereka - jumlah perusahaan Indonesia yang bekerja dengan metode tersebut meningkat sebesar 15% pada tahun 2023. Pertumbuhan ini terjadi karena pemasaran mitra memungkinkan bisnis mencakup berbagai cara untuk menarik pelanggan dan mendapatkan liputan maksimal tanpa mengorbankan anggaran saat mencoba saluran lalu lintas baru. Penjualan afiliasi dan keuntungan penerbit pada Black Friday diharapkan mencetak rekor tertinggi. Admitad memproyeksikan lonjakan keuntungan penerbit global sebesar 37% selama periode tersebut pada tahun 2022, dengan pertumbuhan sebesar 29% di Indonesia. Mitra dapat mengantisipasi pendapatan yang lebih tinggi tahun ini. (mas)