Di tengah pasang surut medsos, pentingnya memadukan channel marketing

JAKARTA (IndoTelko) - Banyaknya marketplace yang menutup layanannya di awal tahun, membuat para pebisnis mulai khawatir dengan keberlangsungan bisnis online mereka.

Pun dengan media sosial yang juga tidak luput dari pasang surut tersebut. Media sosial cenderung memiliki masa populer di kalangan masyarakat. Seperti misalnya saat ini pasar media sosial sedang dikuasai oleh TikTok yang telah mencapai angka 1 miliar pengguna aktif per bulan di tahun 2022.

TikTok juga termasuk dalam 4 besar platform media sosial yang paling banyak digunakan di Indonesia, dengan presentase 63,1 persen berdasarkan report We Are Social dan Kepios pada tahun 2022. TikTok tepat berada di bawah 3 media sosial terbesar yang berada di bawah perusahaan yang sama, yaitu WhatsApp, Instagram, dan Facebook.

Sementara Youtube justru berbanding terbalik dengan TikTok. Youtube mengalami penurunan dari segi pendapatan berdasarkan laporan keuangan kuartal 4 tahun 2022. Pendapatan iklan Youtube menurun 7,8 persen dibandingkan kuartal 4 tahun 2021.

Naik turunnya media sosial dan marketplace yang tidak menentu, tentunya pebisnis harus lebih berhati-hati dalam menentukan channel marketing atau menjual produk mereka.

CEO Niagahoster Ade Syah Lubis mengatakan, media sosial mengalami naik turun dan popularitasnya berpindah-pindah dari satu platform ke platform yang lain. "Oleh karena itu jika hanya memanfaatkan satu platfotm, akan berbahaya bagi bisnis," katanya.

Data dari blog Niagahoster, social media marketing akan lebih baik jika dijadikan sebagai jembatan bagi trafik baru ke website bisnis. Pebisnis dapat memasukkan URL website pada deskripsi, sehingga calon pelanggan yang tertarik akan langsung mengunjungi website bisnis tersebut.

Banyak kelebihan yang dimiliki media sosial untuk menampilkan produk dan brand, maupun portofolio pada banyak orang. Tetapi tampilan media sosial tidak bisa dimodifikasi untuk menunjukkan karakter dan keunikan dari tiap brand. Padahal, keunikan tersebut yang akan menarik perhatian calon pelanggan.

Ade menambahkan, memiliki website berarti memiliki rumah sendiri yang bisa dibangun dan diatur sesuai dengan karakter dan keunikan brand atau personal. "Ide-ide bisnis yang semakin menarik saat ini bisa dengan mudah diterjemahkan ke dalam desain website profesional seunik mungkin," jelasnya.

Memanfaatkan dan memaksimalkan website serta desain yang unik dan menarik, brand lokal pun dapat meyakinkan calon pembeli bahwa produknya tidak kalah dengan produk lain, bahkan produk luar sekalipun. (mas)