Metrodata bidik Rp1 triliun dari sektor publik

JAKARTA (IndoTelko) — PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) mengincar pendapatan Rp1 triliun dari sektor publik di tahun 2023 karena masifnya transformasi digital di BUMN dan lembaga pemerintah yang membutuhkan solusi digital dari Perseroan.

Pertumbuhan jumlah order kontrak di sektor ini sangat besar, mencapai tiga kali lipat. Di tahun 2021 Perseroan memperoleh pendapatan Rp232 miliar dan di akhir tahun 2022 diperkirakan akan mencapai Rp700 miliar. Diharapkan pencapaian ini akan terus meningkat sehingga di tahun 2023 target sebesar Rp1 triliun dapat tercapai.

Selain sektor publik, peluang bisnis Solusi dan Konsultasi di sektor digital native juga semakin terbuka. Ini dipicu oleh sejumlah startup dan unicorn yang harus melakukan efisiensi, termasuk di bidang IT sehingga membutuhkan solusi digital.

"Saat ini kontribusi terbesar unit bisnis Solusi dan Konsultasi berasal dari sektor perbankan dan jasa keuangan, telekomunikasi, dan migas. Peluang di sektor lainnya seperti sektor publik dan digital native masih sangat terbuka karena masifnya transformasi digital di sektor ini. Kami sangat fokus pada sektor ini untuk mencapai target tahun ini," kata Presiden Direktur Metrodata Susanto Djaja.

Unit bisnis Solusi dan Konsultasi memiliki delapan pilar solusi digital Metrodata, yaitu Cloud Services, Big Data & Analytics, IT Security, Hybrid IT Infrastructure, Business Application, Digital Business Platform, Consulting & Advisory Services, dan Managed Services. Layanan tersebut untuk menjawab peluang dari transformasi digital yang terus dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia.

Salah satu solusi yang patut disorot karena pertumbuhannya yang cepat adalah bisnis Cloud karena mampu tumbuh 63% YoY di kuartal III 2022. Pendapatan MTDL dari Cloud diperkirakan akan terus naik karena didukung oleh tren beralihnya ke langganan berbasis Cloud yang semakin banyak diminati. Selain itu, peluang di consulting security juga semakin besar, karena tingkat serangan digital seperti ransomware yang semakin merusak bahkan bisa menghentikan bisnis perusahaan.

Sedangkan di unit bisnis Distribusi, Perseroan mendistribusikan hampir 90% dari brand IT yang ada di Indonesia. Pada tahun 2022, terdapat penambahan lima produk IT yang ditangani, yang semakin melengkapi portfolio produk-produk MTDL. Dengan luasnya portfolio tersebut, risiko bisnis dapat tersebar sehingga bisnis Perseroan akan tetap stabil walaupun terdapat goncangan pada merek-merek tertentu.

Selain terus menambah portfolio produk, Perseroan juga akan terus memperbesar channel coverage di semua sektor bisnis dan meningkatkan kerjasama dengan vendor-vendor yang memiliki potensi untuk berkembang. Saat ini Perseroan telah memiliki 5.200 channel partner dan 3.700 dealer aktif di 20 lokasi di 150 kota di Indonesia. Distribusi melalui omnichannel baik offline dan online juga sudah dilakukan untuk mempermudah transaksi dengan pelanggan.

Perseroan telah menetapkan target pendapatan dan pertumbuhan laba bersih sebesar 10% di tahun 2023. Target tersebut dicanangkan dengan mempertimbangkan dampak dari situasi ekonomi makro yang diperkirakan akan bergejolak tahun ini. Perseroan melihat peluang pertumbuhan tetap terbuka sehingga ekspansi bisnis tetap terus dilakukan.
"Dalam situasi ekonomi yang tidak menentu, pasti akan ada hal positif yang bisa kita ambil. Kita akan tetap menambah produk lebih banyak lagi dan lebih memperluas pasar, karena dalam masa sulit biasanya kompetitor akan memperlambat atau mengurangi investasinya, sementara kita ingin tetap agresif," tambah Susanto Djaja.

Sementara itu, sebagai bagian dari partisipasi Perseroan untuk memberikan literasi digital, keterampilan digital, dan persiapan kerja kepada masyarakat Indonesia, MTDL telah bergabung dalam kegiatan kemitraan strategis Microsoft dengan Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian. Melalui Metrodata Academy, sebuah divisi dari anak perusahan Perseroan yaitu PT Mitra Integrasi Informatika, MTDL telah bergabung bersama beberapa perusahaan IT lainnya di Satu Talenta, sebuah komunitas LinkedIn besutan Microsoft yang dimaksudkan utnuk menjadi tempat bertemunya talenta-talenta digital Indonesia yang telah memiliki sertifikasi Microsoft. Di komunitas tersebut, mereka dapat mendiskusikan berbagai hal yang berkaitan dengan dunia kerja, mulai dari keterampilan digital yang relevan dengan kebutuhan industri, networking dengan perusahaan atau institusi, hingga berbagi lowongan pekerjaan.

Satu Talenta merupakan bagian dari program Skills for Jobs Indonesia, sebuah program kemitraan strategis Microsoft dengan Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian, yang baru saja diluncurkan. Skills for Jobs Indonesia adalah sebuah program yang bertujuan memberikan literasi digital, keterampilan digital, dan persiapan kerja gratis kepada sedikitnya satu juta masyarakat Indonesia sampai dengan tahun 2024 mendatang.(wn)