BRI tingkatkan kualitas layanan melalui transformasi digital

JAKARTA (IndoTelko) -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), salah satu bank terbesar, terkemuka dan progresif di Indonesia, tengah berada di jalur tercepat dalam menjalani proses transformasi digital mereka.

Transformasi digital dilakukan BRI untuk mempertahankan posisinya sebagai lembaga keuangan micro-lending terkemuka di Indonesia sambil memperkuat kegiatan inti mereka dan menawarkan rangkaian produk baru ke pasar. 

“Kami ingin menjadi kelompok perbankan paling inovatif se-Asia Tenggara dan terdepan dalam transformasi digital di sektor perbankan,” ujar Sandra Chalik, Executive Vice President BRI sebagai Project Manager BRI Financial Enterprise System Implementation. “Untuk itu kami harus terus meningkatkan kualitas pelayanan kami, memperluas jangkauan dan membina hubungan yang baik dengan semua pihak.” 

Dalam upayanya untuk mengoptimalkan pelayanan untuk lebih dari 70 juta pelanggan di seluruh Indonesia, BRI bekerjasama dengan SAP Indonesia untuk memperkuat core system dan operasionalnya. BRI telah mengunduh tujuh modul SAP untuk meningkatkan berbagai aspek dari bisnis mereka. Hingga hari ini, sudah ada tiga modul yang dijalankan.

Dengan mengimplementasikan solusi SAP Fixed Asset Management (FAM), SAP Income and Expenses (IEM) dan SAP Group Reporting, BRI dapat meningkatkan kapasitas mereka untuk mengelola dan menelusuri general ledger (GL) di seluruh dan antar kantor cabangnya, meningkatkan keterlacakan (traceability) dan mempercepat penyusunan konsolidasi keuangan BRI Group, serta melakukan analisa yang lebih mendalam terhadap struktur data yang cenderung bersifat multidimensional dan beragam. 

“Transformasi digital ini telah membantu BRI untuk memperoleh informasi dengan lebih granular—artinya, sekarang kami bisa dengan mudah menelusuri asal data dan dapat melihat segala jenis informasi dengan lebih transparan—terutama untuk memenuhi kebutuhan audit dan tata kelola keuangan kami,” kata Sandra. 

Ia menjelaskan bahwa modul Financial Product Sub Ledger (FPSL) milik SAP yang akan diimplementasikan sudah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 71 (PSAK 71) atau International Financial Reporting Standards 9 (IFRS 9). 

“Berkat modul-modul ini, kami juga dapat mengotomatisasi banyak operasi internal kami, termasuk untuk kebutuhan akuntansi dan pelaporan,” lanjut Sandra. Proses pembuatan laporan keuangan konsolidasi BRI Group juga dapat dilakukan dengan lebih cepat dan dalam intensitas yang lebih sering—laporan yang tadinya dihasilkan dalam tiga bulanan, kini bisa diselesaikan setiap bulan, yang adalah kabar baik bagi kami.”

Transformasi ini juga telah menghubungkan BRI dengan berbagai sistem pembayaran vendor ke dalam sistem utama mereka sehingga proses pembayaran pun menjadi lebih efisien. Peleburan sistem ini mengurangi kemungkinan adanya kesalahan dan penundaan pengiriman data. 

“Proses transformasi digital bukanlah hal yang mudah, baik dari segi adaptasi maupun biaya. Teknologi ERP memberikan banyak keuntungan seperti mengurangi karyawan back office untuk dialihkan ke front office sehingga kami bisa lebih fokus untuk mengembangkan bisnis kami,” kata Sandra. 

BRI memilih SAP karena produk-produknya yang terbukti merupakan solusi kelas dunia dan terjamin dapat mendukung proses bisnis di masa depan. Untuk itu, BRI telah mengadopsi model hybrid cloud dengan layanan online dan on-premise sehingga BRI dapat memiliki sistem keuangan yang berdedikasi dan kuat sebagai tulang punggung yang menjadi ‘sumber tunggal kebenaran’ untuk semua informasi keuangannya.

Andreas Diantoro, Managing Director SAP Indonesia menyanggupi sentimen tersebut. “Dengan adanya dukungan dari sistem SAP, BRI dapat meningkatkan layanan baik untuk stakeholder internal maupun eksternalnya, serta menjadi bank yang semakin terpercaya dalam penerapan good corporate governance yang baik. Saya rasa tak hanya nasabah BRI yang bisa memiliki kesempatan untuk meningkatkan kualitas pengalaman perbankan mereka, melainkan juga penduduk di seluruh pelosok Indonesia.”

“Proses digitalisasi harus selalu memiliki tujuan yang jelas. Di SAP Indonesia, kami percaya bahwa dengan meningkatkan kinerja berbagai perusahaan dan organisasi, maka rakyat Indonesia dapat menikmati hasil terbaiknya,” lanjutnya. (sar)