Setahun, China tambah 400 juta pelanggan 5G

JAKARTA (IndoTelko) -- China diklaim telah berhasil menambah jumlah pelanggan 5G sampai 400 juta dalam satu tahun terakhir, tepatnya di 2021. Saat ini, total pelanggan 5G di China telah mencapai angka 730 juta.

Hal ini terungkap dalam statistik yang dipublikasikan oleh tiga besar pemain telekomunikasi di China. Operator telekomunikasi yang dimaksud adalah China Telecom, China Unicom, dan China Mobile. Demikian dilansir dari The Register, Senin, 24 Januari 2022.

Total jumlah pengguna yang berlangganan paket 5G di tahun lalu, tepatnya adalah 396,5 juta pelanggan. Semua jumlah itu aktif sepanjang 2021. Angka ini naik dua kali lipat ketimbang jumlah sebelumnya. Januari tahun lalu, China mencatat adanya total 333,5 juta pelanggan 5G di negaranya.

Dipercaya, jumlah ini lebih besar ketimbang data yang ada di permukaan. Pasalnya, tiga operator telekomunikasi itu yakin jika satu orang bisa menggunakan lebih dari satu perangkat sekaligus. Ini menunjukkan jika layanan komunikasi 5G benar-benar cukup menarik perhatian para pelanggan di China sepanjang 2021.

Bahkan jika dibanding 4G, angka pertumbuhan 5G ini memang jauh lebih besar. Tiga operator telekomunikasi itu mengklaim jika pelanggan 4G hanya bertambah 100 juta di tahun 2021. Tiga kali lipat lebih rendah dibanding penambahan 5G.

Selain itu, layanan broadband nirkabel juga tidak lagi menarik di China walau pelanggannya masih tumbuh. Tiga operator telekomunikasi di China hanya mampu menambah 50 juta pelanggan broadband tahun 2021. Total pelanggannya saat ini menjadi 505 juta saja.

Kenaikan angka ini bukanlah suatu hal yang mengejutkan mengingat China memang ngebut untuk implementasi 5G dan menjadikannya sebagai elemen penting untuk digitalisasi di segala bidang. 

Lapora statistik China menunjukkan negara itu punya 494 juta koneksi rumahan dan 250 juta koneksi jaringan perusahaan korporasi di 2020. (SYR)