Trik kirim uang ke luar negeri selama PPKM

JAKARTA (IndoTelko) - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diperpanjang memberikan dampak bagi aktivitas perbankan, salah satunya adalah pembatasan jam operasional bank. Pembatasan ini membuat masyarakat tidak leluasa mengakses layanan-layanan yang mewajibkan nasabah datang langsung ke kantor cabang, seperti transfer uang ke luar negeri.

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, penting untuk selalu bisa mengirim uang keluar negeri secara cepat, murah dan nyaman, terutama karena pengiriman uang dari Indonesia mencapai 4 miliar dolar Amerika pada 2020. Kenyataannya, survei independen dari Wise dan Jakpat mengungkapkan bahwa tingginya biaya transfer, proses yang lambat dan rendahnya transparansi biaya menjadi kesulitan yang dialami masyarakat pada saat melakukan transfer uang ke luar negeri.  

Untuk memastikan transfer uang keluar negeri bisa cepat, murah dan nyaman di tengah keterbatasan PPKM, ada beberapa opsi yang bisa dipilih, misalnya menggunakan jasa remitansi yang berbasis teknologi. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus kita perhatikan ketika mengirim uang keluar negeri menggunakan remitansi online.

Cermati biaya pengiriman
Survei Wise menunjukkan 90 persen masyarakat Indonesia merasa tingginya biaya transfer ke luar negeri menjadi beban terbesar bagi mereka. Mengirim uang ke luar negeri melalui lembaga keuangan tradisional akan mengenakan biaya tambahan dan biaya tersembunyi, dan sebagian besar orang tidak menyadari tentang biaya tersebut sampai setelah transaksi selesai karena kurangnya transparansi biaya.

Hal ini merupakan masalah yang dipecahkan oleh perusahaan fintech seperti Wise. Saat menggunakan Wise rincian biaya transfer akan tercantum dengan jelas, mulai dari nilai tukar uang, biaya pengiriman hingga nominal uang yang tiba pada penerima.

Retno Lestari, salah satu pengguna layanan remitansi online Wise yang merupakan penerima beasiswa Chevening, menceritakan pengalamannya saat harus transfer uang lintas negara semasa kuliah di London-Inggris. “Semasa kuliah, saya rutin mengirim uang ke Indonesia untuk membayar tagihan kartu kredit dan cicilan KPR. Saya awalnya menggunakan layanan remitansi lain tetapi menemukan bahwa penerima tidak mendapatkan jumlah penuh karena biaya tambahan yang tidak terduga. Saya beralih ke Wise untuk mengetahui dengan tepat berapa Rupiah yang akan dibayarkan ,” ujar Retno.

Cari layanan yang menawarkan nilai kurs tengah
Ketika mengirim uang dalam mata uang yang berbeda, kebanyakan orang tidak menyadari bahwa bank dan penyedia lain menetapkan nilai tukar mereka sendiri yang kenyataannya tidak sesuai dengan nilai tukar uang yang terlihat di Google dan Reuters. Ini berarti pelanggan membayar lebih dari yang seharusnya setiap kali mereka mengirim uang ke luar negeri.

Salah satu cara untuk menghindarinya adalah dengan memeriksa tarif kurs tengah di Google dan membandingkannya dengan layanan yang kita gunakan. Untuk mencegah kehilangan uang dengan tarif yang tidak menguntungkan, pilih penyedia yang menawarkan tarif riil.

Kecepatan pengiriman uang
Layanan pengiriman uang yang baik harus bisa menunjukkan berapa lama waktu yang dibutuhkan agar uang mencapai penerima. Sejumlah remitansi membutuhkan waktu berhari-hari agar uang tiba di negara tujuan, tapi ada juga yang bisa memastikan uang tiba dalam hitungan menit.

Jika kita menggunakan layanan Wise, lebih dari 38% pengiriman uang lintas negara tiba secara instan (dalam kurun waktu 20 detik). Ini bisa terjadi berkat jaringan perbankan global yang memungkinkan Wise untuk mengirim uang ke seluruh dunia lebih murah, lebih cepat dan lebih mudah

Head of Indonesia Expansion Wise, Elian Ciptono mengatakan “Penting bagi masyarakat untuk tetap bisa mengirim uang ke luar negeri dengan keterbatasan di masa PPKM. Maka dari itu Wise menghadirkan layanan yang murah, instan, nyaman dan transparan untuk membantu pelanggan dalam memenuhi kebutuhan transaksi sehari-hari.”

Untuk mengirim uang dari Indonesia ke negara lain, Wise bekerja sama dengan Instamoney sebagai mitra lokal. Instamoney dilisensi dan diawasi oleh Bank Indonesia.(pg)