Aplikasi Good Doctor siap berikan layanan kesehatan

JAKARTA (IndoTelko) – Good Doctor Technology Indonesia meluncurkan aplikasi Good Doctor sebagai bagian upaya dan komitmen guna memberikan kemudahan pelayanan kesehatan telemedis bagi keluarga Indonesia.  

Hasil survei layanan telemedis oleh Nielsen bulan September 2020 lalu  menyebutkan bahwa dari total populasi pengguna internet di Indonesia, diestimasikan hanya 47% pengguna internet yang menggunakan aplikasi telemedis, sementara ada 53% lainnya belum menggunakan aplikasi telemedis.

Selain itu, publikasi yang diterbitkan World Bank pada 25 Januari 2021 menyebutkan bahwa konsultasi kesehatan melalui telepon dan saluran daring masih tergolong jarang di Indonesia. Dari rumah tangga yang memerlukan pelayanan kesehatan, hanya 7% melakukan konsultasi melalui telepon atau saluran daring.

Sebesar 40% dari yang tidak menggunakan layanan tersebut, menyatakan bahwa mereka tidak mengetahui ketersediaan layanan atau tidak tahu cara menggunakannya. Sedangkan 17% sisanya memilih konsultasi secara fisik bertemu dengan dokter. Sisanya, tidak bisa mengakses layanan tersebut karena kendala teknologi atau akses internet yang terbatas, permasalahan biaya, serta kepedulian atas keamanan data personal dan kualitas konsultasi daring.

Data-data tersebut di atas, menunjukkan adanya ruang bagi aplikasi telemedis untuk terus bertumbuh di Indonesia agar dapat turut ambil bagian dalam upaya peningkatan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau. Sebagai wujud dari visi Good Doctor yakni ‘Satu Dokter untuk Setiap Keluarga di Indonesia, Good Doctor menggandeng Raisa dan Hamish sebagai keluarga Indonesia yang inspiratif agar dapat mengajak masyarakat untuk menggunakan layanan aplikasi kesehatan yang terpercaya.

Good Doctor hadir sebagai aplikasi yang dapat menjadi pilihan dan solusi layanan kesehatan lengkap. Layanan yang tersedia mulai dari tanya jawab kesehatan secara daring (online) kapanpun dalam 24 jam, 7 hari bersama dokter-dokter dari 26 spesialisasi; e-commerce (perdagangan elektronik) untuk berbagai produk kesehatan dan kebugaran; janji medis di lebih dari seribu rumah sakit, laboratorium; serta berbagai konten mengenai kesehatan, dan gaya hidup yang dikurasi oleh tim dokter.

Sukses bermitra dengan Grab Indonesia dalam menghadirkan solusi layanan kesehatan, Good Doctor melanjutkan komitmennya dalam memberikan memajukan pelayanan kesehatan berbasis aplikasi serta membangun ekosistem digital di bidang kesehatan.

“Peluncuran aplikasi Good Doctor ini menjadi bukti nyata komitmen perusahaan untuk membantu penggunaan teknologi di bidang kesehatan yang dapat dimanfaatkan masyarakat di tengah tantangan pandemi sehingga dapat membantu pemerintah dalam mengatasi COVID-19. Selain itu, untuk memberikan semangat kepada tenaga medis yang selalu tanggap menjadi garda depan, kami mengusung tema ‘Good Doctor Good Indonesia’ karena aplikasi Good Doctor ini adalah persembahan untuk seluruh keluarga Indonesia, dan juga untuk menyampaikan apresiasi terhadap tenaga medis yang telah berjuang. Semoga dengan adanya kegiatan ini, kita pun kembali diingatkan untuk tetap bisa melihat melihat hal-hal penting di sekitar kita seperti keluarga kita maupun para pejuang di garda depan” ungkap Managing Director Good Doctor Technology Indonesia, Danu Wicaksana.

Layanan Good Doctor menghadirkan solusi layanan kesehatan lengkap selama 24 jam melalui fitur Konsultasi Kesehatan, layanan Pembelian Obat & Produk Kesehatan untuk pembelian dan pengantaran yang bermitra dengan lebih dari 2.000 apotek, kemudian Janji Medis yang telah bekerjasama dengan lebih dari 1.000 rumah sakit, klinik, serta laboratorium terkemuka dan Artikel Kesehatan, konten mengenai kesehatan, tips dan gaya hidup yang dikurasi oleh tim dokter.

Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia, dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD, Ph.D. menyampaikan, adanya pandemi membuat penurunan angka kunjungan ke rumah sakit, karena masyarakat takut berobat ke rumah sakit dan ke puskesmas. Pada tahun 2020, kunjungan masyarakat ke puskesmas mengalami penurunan sebesar 83,6%. Sekitar 43% puskesmas tidak menyelenggarakan posyandu, cakupan imunisasi oleh puskesmas mencapai sekitar 56,9%.

"Kehadiran Good Doctor selama masa pandemi ini, merupakan salah satu hal yang positif dan akan direspon oleh masyarakat. Model-model telemedis seperti yang diterapkan oleh Good Doctor ini akan terus berkembang, dan akan membuat pengobatan itu menjadi lebih praktis, lebih modern, dan akan lebih terdigitalisasi secara mudah. Sehingga, akses masyarakat ke dokter juga akan lebih baik,” katanya.

Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika, Mira Tayyiba mengatakan perkembangan situasi pandemi COVID-19 sekarang ini terus mendorong kanal telemedis dan layanan konsultasi mandiri digital menjadi solusi alternatif bagi masyarakat untuk berobat.

Badan Pusat Statistik (BPS), sektor informatika dan komunikasi (infokom) serta jasa kesehatan menjadi sektor dengan pertumbuhan tertinggi sepanjang 2020. BPS juga mencatat bahwa sektor infokom pertumbuhan tahunnya (year-on-year) adalah 10,58% sedangkan jasa kesehatan bahkan lebih tinggi lagi yaitu 11,6% year-on-year. Layanan telemedis dan konsultasi digital menjadi solusi alternatif bagi masyarakat untuk berobat di tengah situasi pandemi COVID-19 sekarang ini.

"Kominfo berupaya untuk terus memperkuat sinergi dengan penyelenggara telemedis dan pemangku kepentingan terkait lainnya. Adapun terkait dengan upaya penguatan ekosistem telemedis yang lebih luas, Kominfo bekerja sama dengan "Good Doctor" dan "GrabHealth" telah meluncurkan fitur teledokter dan periksa kesehatan mandiri pada aplikasi PeduliLindungi pada akhir 2020. Semoga kolaborasi ini bisa terus kita tingkatkan dan untuk segera mewujudkan Indonesia yang pulih dalam kesehatan dan bangkit perekonomiannya," ungkapnya.(wn)