Waspada, Clubhouse dimanfaatkan untuk serangan siber

JAKARTA (IndoTelko) - Kaspersky memperingatkan pengguna internet untuk mewaspadai aksi serangan siber yang memanfaatkan popularitas aplikasi Clubhouse.

"Terdapat dua hal penting disini: pertama, the sale of invites (penjualan undangan); dan aplikasi palsu. Kedua skenario disatukan oleh satu hal, yaitu keinginan untuk mengeksploitasi minat para pengguna di platform sosial," kata Pakar keamanan di Kaspersky Denis Legezo.

Skenario pertama adalah monetisasi dalam skala kecil. Namun, skenario kedua sifatnya jauh lebih serius. Para pelaku kejahatan siber dapat mendistribusikan kode berbahaya dengan menyamar sebagai perangkat lunak populer - misalnya, versi palsu Clubhouse untuk Android.

Aplikasi palsu berbahaya ini kemudian dapat melakukan persis seperti yang Anda izinkan dalam pengaturan keamanan Android Anda - untuk memperoleh titik lokasi perangkat baik kasar maupun akurat, merekam audio dan video, mendapatkan akses ke messenger, dll.

Beberapa trik yang tidak biasa juga memungkinkan terjadi. Misalnya, jika para pelaku kejahatan siber mengimplementasikan kapasitas untuk merekam audio, dan fungsi ini diizinkan pada perangkat, mereka akan dapat menggunakan rekaman berkualitas tinggi untuk melatih algoritme mesin mereka, untuk membuat deep fake yang lebih canggih. Cara terbaik untuk menjaga keamanan adalah dengan selalu waspada tentang apa yang diunduh, dan menjaga pengaturan keamanan secara tepat pada ponsel cerdas Anda.

Seperti diketahui, Clubhouse menjadi sangat populer setelah dipromosikan oleh sejumlah tokoh dan selebriti dunia termasuk bos Tesla, Elon Musk.

Clubhouse merupakan media sosial berbasis audio-chat. Pengguna dapat mengobrol, berdiskusi dengan orang lain dengan berbagai topik.

Aplikasi ini serupa podcast namun dikemas secara live dan lebih interaktif di mana semua peserta dalam obrolan bisa saling sahut.

Ruang obrolan atau conversation room ini seperti conference call. Ada yang bicara, ada yang mendengarkan. Obrolan selesai, ruang obrolan pun ditutup.

Aplikasi ini dikembangkan oleh pengusaha Silicon Valley, Paul Davison dan mantan karyawan Google Rohan Seth yang diluncurkan pada Maret 2020 lalu.

Clubhouse memberikan tempat virtual untuk pengguna membuat obrolan, mendengarkan, dan bergabung dengan percakapan dalam komunitas pengguna aplikasi ini.

Saat pengguna membuka aplikasi, pengguna akan diberikan daftar ruang, serta daftar yang menunjukkan siapa yang ada di setiap ruang. Seseorang dapat bergabung dalam ruang obrolan yang ada atau dapat memulai ruang mereka sendiri dengan mengundang orang baru dan memulai percakapan baru.

Setiap kamar atau room memiliki moderator, pembicara, dan pendengar. Moderator mengontrol siapa yang mendapat hak istimewa berbicara, meskipun pendengar dapat “mengangkat tangan” untuk berbicara.

Hanya pengguna yang diundang yang bisa bergabung dalam obrolan, mereka yang diundang akan mendapat link untuk bergabung. Clubhouse saat ini hanya tersedia untuk pengguna iPhone.(ak)