Program Lightspeed Extreme Entrepreneurs 2021 dapatkan 17 startup

JAKARTA (IndoTelko) - Lightspeed mengumumkan daftar 17 startup paling berpotensi yang terpilih mengikuti program Extreme Entrepreneur (EE) 3.0 pada edisi musim dingin 2021 ini. Lightspeed EE merupakan program pelatihan intensif yang dirancang untuk menginspirasi para pendiri startup muda potensial, termasuk bagi mereka yang tergolong outsider dari ekosistem startup.

Pertama kali diluncurkan tahun 2018 dengan misi “bring outsiders in”, kepesertaan program Lightspeed EE tidak dikenakan biaya dan tanpa syarat modal.

Satu-satunya kriteria seleksi adalah besarnya manfaat yang dapat diperoleh para pendiri dan sejauh mana mereka dapat menciptakan peluang baru dari program ini. Pada edisi musim dingin tahun ini, Lightspeed EE menerima lebih dari 1.200 aplikasi. Lebih dari 200 aplikasi berasal dari Asia Tenggara, kawasan yang baru pertama kali dibuka untuk program ini.

Setelah melalui tahap seleksi yang panjang, termasuk tiga ronde proses evaluasi dari tim investasi Lightspeed, Lightspeed EE mengumumkan 17 peserta terbaik, empat startup berasal dari Asia Tenggara, dan enam peserta merupakan pendiri startup perempuan. Peserta pada musim kali ini memiliki ragam industri yang berimbang antara B2C dan B2B dari berbagai sektor, seperti kesehatan, fintech, agritech, gaming, social, SaaS, EV, social commerce dan content.

Daftar startup terpilih adalah sebagai berikut:
Asia Tenggara
● Bukugaji - Mobile platform yang memodernisasi alur modal kerja tradisional untuk UMKM
● BuzzBreak - Jaringan konten yang memberikan penghargaan atas waktu dan atensi
pengguna
● Nano - Solusi Income Streaming bagi B2B2C, untuk memberdayakan karyawan agar
mendapatkan bayaran sesuai permintaan sambil membantu pemberi pekerjaan
meningkatkan retensi dan keterlibatan karyawan di tempat kerja.
● Supermomos - Jejaring sosial berbasis social network yang memungkinkan
penggunanya berbagi pengetahuan tentang pekerjaan dan kehidupan dalam video pendek, serta memungkinkan influencer (domain expert) untuk dapat terlibat langsung dengan follower mereka melalui berbagai format seperti tanya jawab, diskusi kelompok kecil, dan konsultasi.
India:
● Aavaz/Enterpret: Analitik natural language untuk membantu tim produk mempelajari
feedback pelanggan skala besar.
● Avalon Meta: universitas online untuk belajar keterampilan teknologi digital.
● BharatX: penyedia teknologi Credit-as-a-Service untuk aplikasi consumer-facing yang
dapat digunakan untuk Plug-and-Play fesyen.
● BizzTM: solusi one-stop store terdekat untuk produk kebutuhan rumah tangga dan
kebutuhan pribadi.
● Doto: aplikasi game dan kuis secara live yang ditujukan bagi new-gen di India untuk saling
terhubung dan berkompetisi.
● Economize: startup yang membantu perusahaan dalam menganalisa, mengelola, dan
mengoptimasi cloud expenses.
● Electorq: sebuah penyedia layanan Turnkey untuk bisnis berdasarkan pergerakan barang
dan orang.
● Evo Foods: menciptakan solusi alternatif makanan dengan menggunakan tanaman dan
teknologi pengelolaan makanan yang ramah lingkungan, 100% menggunakan tanaman
sebagai pengganti telur nabati.
● FarMart: platform B2B agri-tech platform untuk UMKM..
● Fitbee: membantu menyusun rencana kesehatan dan nutrisi untuk perempuan muda yang
memiliki PCOS/PCOD dan berbagai penyakit ketidakseimbangan hormonal lainnya.
● Let’sDressUp: membangun Stitch Fix versi India
● Vavepay: aplikasi pembayaran tanpa kontak untuk para jutawan,
● OxfordCaps: platform penyedia fasilitas kos/asrama bagi mahasiswa di India dan Singapura yang dikelola secara profesional.

Partner at Lightspeed Vaibhav Agrawal, mengatakan lebih dari 1.200 peserta yang mendaftarkan diri berasal dari India, Singapura, Vietnam, Filipina, dan Indonesia, melewati seleksi yang cukup ketat dari tim investasi.

"Kami merasa senang dengan adanya enam pendiri startup perempuan yang terpilih. Kami yakin Lightspeed EE 2021 akan menghadirkan pelatihan yang lebih baik. Selain dijalankan 100% secara online untuk menghilangkan batasan geografis dan menjangkau peserta lebih luas, program ini juga mengadakan one-to-one clinics untuk memberikan konsultasi berbagai bidang fungsional seperti produk dan engineering. Saya merupakan seorang dokter yang beralih profesi sebagai founder startup pada 2008. Saya selalu berharap andai saja kesempatan seperti ini sudah ada sejak lama,” katanya.(wn)