Indosat tanpa SAT

Usai sudah kiprah PT Indosat Tbk (ISAT) alias Indosat Ooredoo dalam mengelola slot orbit satelit di Indonesia.

Purna tugasnya Indosat dalam mengelola slot orbit pasca Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menunjuk PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) sebagai pengguna baru filing satelit Indonesia di slot orbit 113 Bujur Timur (BT).

Slot orbit ini tadinya satu-satunya yang dimiliki anak usaha Ooredoo tersebut pasca ditariknya slot orbit 150,5 derajat Bujur Timur (BT) oleh pemerintah sekitar enam tahun lalu dan diserahkan ke PT Bank BRI Tbk (BBRI) sebagai pengelola.

Indosat ke Kominfo menyatakan tidak dalam posisi untuk kembali melakukan investasi meluncurkan satelit di masa akan datang, sehingga perseroan tidak akan melanjutkan penggunaan filing satelit pada slot orbit 113ºBT setelah masa operasi satelit Palapa D berakhir.

Sebagai regulator, Kominfo tentu wajar bertindak cepat menyelamatkan sumber daya alam terbatas dengan mencari pemain yang serius dan siap mengelola slot orbit 113 BT.

Sebelumnya, satelit yang disiapkan untuk menggantikan Palapa D alias Nusantara Dua (Palapa N1) gagal meluncur dengan sempurna menuju slot orbit 113° Bujur Timur dari Pusat Peluncuran Satelit Xichang (XSLC) di Provinsi Sichuan, Tiongkok, pada Kamis 9 April 2020 jam 18.46 WIB.

Satelit ini rencananya akan dioperasikan PT Palapa Satelit Nusa Sejahtera (PSNS). PSNS merupakan perusahaan patungan dari PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), Indosat Ooredoo, dan PT Pintar Nusantara Sejahtera (Pintar) yang dibentuk pada 15 Mei 2017.

Sinyal Indosat tak berinvestasi besar di bisnis satelit sebenarnya sudah terlihat dengan hanya menguasai sekitar 35% total saham di perusahaan patungan itu.

Manajemen Indosat sepertinya lebih memilih bermain satelit melalui penyediaan transponder dengan kerjasama  pemilik satelit atau sebagai reseller.

Tentu dari secara investasi dan operasional ini lebih murah, tetapi jika bicara gengsi, itu hal berbeda.

Hal yang pasti, usai sudah sejarah Indosat sebagai perusahaan yang punya rekam jejak meluncurkan satelit. Perusahaan ini pernah identik dengan nama Satelit Palapa. Bahkan, di luar negeri sering disebut sebagai Indonesia Satellite untuk kepanjangan perusahaannya.

Sejarah memang tak hanya untuk dikenang, tetapi menjadi pembelajaran di masa depan.

@IndoTelko