Menanti investasi Mas Elon di Indonesia

SpaceX, bisnis peluncuran satelit milik Elon Musk yang diharapkan berinvestasi di Indonesia

Biro Komunikasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi di pertengahan Desember ini memberikan kabar gembira bagi publik di tengah pandemi.

Melalui situs resminya, dikabarkan Presiden RI Joko Widodo didampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan melakukan pembicaraan melalui telepon bersama CEO Tesla Elon Musk pada Jumat (11/12).

Pembicaraan ini membahas mengenai peluang investasi perusahaan mobil listrik Tesla di Indonesia.

Kedua belah pihak bertukar pandangan mengenai industri mobil listrik dan komponen utama baterai listrik.

Selain itu, Presiden RI Joko Widodo juga mengajak Tesla untuk melihat Indonesia sebagai launching pad Space X.

CEO Tesla Elon Musk menanggapi undangan Presiden RI Joko Widodo dengan rencana mengirimkan timnya ke Indonesia pada bulan Januari 2021 untuk menjajaki semua peluang kerjasama tersebut.
 
Nama Besar
Nama pemilik perusahaan Tesla ini adalah orang terkaya ketiga di dunia versi Bloomberg Billionaires Index.

Tercatat bahwa angka kekayaan Mas Elon sekitar US$123 miliar atau setara Rp 1700 triliun. Angka tersebut mengalahkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) RI.

Elon melalui Tesla dan SpaceX memang menjadi game changer di industrinya. Tesla berhasil menggebrak pasar mobil listrik, sementara SpaceX tengah mendisrupsi pasar peluncuran satelit dan akses internet melalui Starlink.

Indonesia kabarnya menawarkan salah satu opsi bagi Mas Elon untuk berinvestasi membangun pabrik di Jawa Tengah.

Indonesia adalah rumah bagi cadangan tembaga, nikel dan timah yang besar, dan ingin menjadi produsen baterai kendaraan listrik terbesar di dunia.

Sementara untuk menarik SpaceX, kabarnya Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) berencana membangun landasan peluncuran wahana antariksa pertamanya di Biak, Papua.

Jika Mas Elon memang akan berinvestasi ke Indonesia, tentu semakin memperkuat posisi ekonomi dan politik bangsa ini, terutama di era digital.

Namun, hal yang harus diwaspadai adalah, karpet merah jangan terlalu kebablasan diberikan. Rambu-rambu yang terkait kedaulatan dan menjaga keuntungan bagi sisi geoekonomi dan geopolitik Indonesia sebagai bangsa harus tetap dijaga. Bagaimanapun seorang investor tetap akan berfikir cuan, sementara sudah khittahnya pemerintah harus menjaga kekayaan bangsanya.

@IndoTelko