Investree Conference 2020 dorong pemulihan UKM

Co-Founder & CEO Investree, Adrian Gunadi

JAKARTA (IndoTelko) - Investree kembali menyelenggarakan Investree Conference (i-Con) 2020 dengan tema “Beyond Lending: Accelerating SMEs Growth and Recovery through Collaboration in Digital Ecosystem” selama satu hari penuh secara virtual pada Jumat, 20 November 2020 melalui kanal Zoom dan Youtube Investree.

Menghadirkan pembicara-pembicara ternama lokal dan internasional yang terdiri dari regulator, Borrower, Lender Institusi, perbankan, modal ventura, dan rekanan ekosistem digital Investree lainnya, i-Con 2020 akan berfokus pada pertumbuhan dan pemulihan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) melalui kolaborasi dalam ekosistem digital.

Mengusung konsep yang berbeda dari tahun lalu, i-Con tahun ini diselenggarakan secara daring atau virtual di mana masing-masing moderator dan pembicara akan live dari lokasinya masing-masing. Sedangkan untuk tema, Investree memilih “Beyond Lending” atau “lebih dari pinjam meminjam” sebagai kata kunci di mana hal tersebut menjadi fokus Investree dalam membantu pertumbuhan dan pemulihan UKM pasca pandemi Covid-19 dengan melakukan kerja sama dan sinergi dalam ekosistem digital agar bantuan serta dukungan yang didapatkan para UKM bisa lebih maksimal dan kaya manfaat.

Selain pembiayaan, “Beyond Lending” juga merujuk pada hal lain yang bisa digali potensinya oleh para pelaku industri dalam rangka menghidupkan perekonomian negara secara makro maupun mikro/ekosistem dan memberdayakan pelaku UKM, misalkan dari segi evaluasi regulasi, kontribusi pemberi pinjaman institusi, atau pengoptimalan big data.

“Tahun 2020, kita memasuki sebuah kondisi unik. Sudah 8 bulan kita menghadapi tantangan yang ‘memaksa’ para pelaku usaha dihadapkan dengan dampak Covid-19 yang luar biasa masif. Selama situasi itu pula kita telah menyokong para UKM agar tetap tangguh melalui bantuan pembiayaan di platform Investree. Dan kini melalui penyelenggaraan Investree Conference 2020 dan sesi-sesi diskusi di dalamnya, kita akan ajak para pelaku UKM dan masyarakat luas untuk berkonsentrasi pada pemulihan ekonomi dan usaha-usaha nyata yang dapat menjadikan bisnis kembali berjalan solid. Kami akan tunjukkan bagaimana ekosistem digital dan fintech yang sudah ada berkolaborasi, menguatkan komitmen untuk menciptakan inovasi di bidang teknologi, serta melanjutkan kolaborasi positif antara Investree dan para mitra untuk mendukung berkembangnya UKM terutama dalam menghadapi situasi penuh tantangan akibat pandemi Covid-19 saat ini agar terus terakselerasi,” kata Co-Founder & CEO Investree, Adrian Gunadi

i-Con 2020 akan terbagi ke dalam 7 sesi menarik. Sesi pertama adalah “Indonesia Economy Outlook: National Economy, Opportunities & Market Recovery Post Pandemic”, membahas ekonomi makro bersama Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Bank Mandiri, dan Internasional Finance Corporation (IFC). Sesi kedua adalah “Fintech Regulatory Framework for Augmenting Fintech Lending and Sharia Fintech Ecosystem”, membahas evaluasi regulasi dan Code of Conduct (CoC) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), dan Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI). Sesi ketiga adalah “The Role of Big Data for Risk Mitigation, Portfolio Optimization, and The Importance of Data Protection”, membahas pemanfaatan data dalam fintech bersama OJK, Asuransi Simas Insurtech, Kargo Technologies, dan Pefindo Biro Kredit.

Sesi keempat adalah “Pandemic is Affecting Our Investment Climate, How Should the Investors Respond?”, membahas langkah investor yang investasinya turut terdampak oleh pandemi bersama Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (AMVESINDO), BRI Ventures, dan SBI Holdings. Sesi kelima adalah “Accelerating the Growth of SMEs Through Collaboration with SaaS Ecosystem”, membahas fungsi platform SaaS bagi UKM bersama Gadjian, OnlinePajak, dan Paper.id. Sesi keenam adalah “The Role of Financial Institutions in Accelerating SMEs Recovery”, membahas peran pemberi pinjaman institusi bersama Bank Danamon, GMO Payment Gateway, dan Bank Mandiri. Sesi ketujuh adalah “SMEs’ Strategy to Keep Their Businesses Resilient and Sustainable amidst Pandemic Especially for Retail Ecosystem”, membahas strategi UKM mempertahankan bisnisnya di masa sulit bersama eFishery, Indosopha, dan Torch.id. (Daftar moderator dan pembicara terlampir dalam Agenda Acara)

“Data dari Bappenas tahun 2017 dan 2018 menunjukkan masih ada kesenjangan kredit sebesar Rp 2.439 triliun untuk UMKM di Indonesia. Inilah momentum terbaik bagi fintech lending untuk berkontribusi membantu pemulihan ekonomi bagi para pelaku UMKM di Indonesia, terutama UKM sebagai target khalayak utama Investree. Kami telah bergeser perlahan dari marketplace lending menjadi solusi digital bagi UKM dan Investree Conference ini merupakan salah satu pembekalan akan solusi yang ingin kami suguhkan. Mudah-mudahan i-Con 2020 dapat menjadi ajang bagi pemangku kepentingan dan masyarakat luas untuk memperoleh perspektif baru dan pengetahuan lebih luas tentang fintech lending dan peran sertanya bagi UKM sebagai tulang punggung perekenomian negara, serta tentunya mendorong kembali pertumbuhan ekonomi negara di tahun depan,” ujar Adrian.

Merujuk pada hasil studi Dampak Sosial dan Ekonomi Fintech Lending di Indonesia oleh Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LDFEBUI) pada tahun 2019, ditemukan fakta-fakta atraktif di mana sebesar 56% wirausaha mengalami peningkatan omzet usaha setelah menerima pinjaman dari Investree, 54% wirausaha mengalami kenaikan pendapatan setelah menerima pembiayaan dengan skema syariah dari Investree, 44% wirausaha menyerap lebih banyak tenaga kerja setelah menerima pinjaman dari Investree, dan 59% wirausaha mengalami peningkatan kredibilitas untuk mendapatkan pembiayaan dari perbankan setelah meminjam lebih dari 1 kali di Investree. Hal itu juga yang melatarbelakangi Investree kembali mengadakan Investree Conference demi memberdayakan lebih banyak UKM terlebih dalam melewati masa pemulihan pasca pandemi.

Rencananya i-Con 2020 akan menampilkan sambutan utama dari Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, S.E., M.U.P., Ph.D. (Menteri Riset dan Teknologi/Badan Riset Inovasi Nasional), Dr. Wimboh Santoso SE, MSc, Ph.D (Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan), dan Prof. Muliaman Hadad, PhD (Duta Besar untuk Swiss dan Liechtenstein sekaligus Senior Advisor Investree).(wn)