APJII ingin digandeng bangun akses internet di pedesaan

Ketua Umum APJII Jamalul Izza

JAKARTA (IndoTelko) - Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengharapkan digandeng pemerintah dalam menyediakan akses internet di 12.500 desa yang belum terkoneksi.  

“APJII sangat berharap bahwa program Internetisasi Pemerintah ini dapat disalurkan melalui anggota kami khususnya melalui penyelenggara skala kecil yang berada di garda terdepan di pelosok desa sehingga sekaligus menumbuh kembangkan ekosistem industri digital secara lebih merata,” harap Ketua Umum APJII Jamalul Izza saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2020, kemarin. 

Diungkapkannya, saat ini akses internet menjelma menjadi suatu kebutuhan yang penting dan prioritas bagi hampir seluruh masyarakat.

Hal ini dibuktikan dengan trafik internet IX (Internet Exchange) APJII tumbuh lebih dari dua kali lipat dari 400 Gbps pada Desember 2019 menjadi 850 Gbps di September 2020. Pertumbuhan trafik IX tersebut, juga disebabkan meningkatnya trafik internet sebagian anggota APJII.

APJII adalah organisasi internet yang memayungi lebih dari 500 anggota penyelenggara internet yang masing-masing memiliki skala bisnis yang berbeda-beda, mulai dari perusahaan besar sampai dengan perusahaan kecil. Dalam kondisi seperti ini, APJII harus hadir juga bagi anggota yang memiliki bisnis skala kecil.

“Ironisnya, penyelenggara skala kecil inilah yang menjadi garda terdepan karena mayoritas dari mereka melayani kebutuhan Internet di rural area dan pedesaan di mana menurut penyelenggara skala besar dan menengah skala ekonominya belum mencukupi untuk penggelaran layanan. Di sisi lain, memang masih banyak daerah Indonesia yang belum terjamah Internet,” terang dia.

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Republik Indonesia, Jenderal TNI (Purn), Moeldoko turut hadir dalam pembukaan Rakernas APJII. Dalam sambutannya, mantan panglima TNI ini mengapresiasi langkah APJII untuk turut serta dalam usaha pemerataan akses internet di Indonesia.(wn)