Kiat Twitter lawan kekerasan berbasis gender

JAKARTA (IndoTelko) - Twitter meluncurkan notifikasi khusus untuk kekerasan berbasis gender di tujuh negara Asia Pasifik, termasuk Indonesia.

Saat pengguna mengetik atau melakukan pencarian di “explore” terkait kekerasan berbasis gender, akan muncul notifikasi dalam bahasa Indonesia yang akan mengarahkan mereka ke hotline dan laman informasi yang disediakan oleh lembaga dimana mereka dapat mencari bantuan, sekaligus mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan.

Berangkat dari layanan notifikasi Twitter untuk kesehatan mental dan pencegahan bunuh diri, vaksin, eksploitasi seksual terhadap anak, serta COVID-19; Twitter adalah perusahaan teknologi pertama yang meluncurkan notifikasi khusus terkait kekerasan berbasis gender.

“Twitter bangga dapat meluncurkan fitur unik ini untuk membantu mengatasi kekerasan berbasis gender, termasuk kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)” ujar Public Policy Director, Indonesia & Malaysia, Twitter Agung Yudha.

Menurut laporan terbaru oleh UN Women, sebanyak 243 juta perempuan dan anak perempuan berusia 15-49 tahun secara global telah mengalami kekerasan seksual dan/atau fisik yang dilakukan oleh pasangannya dalam 12 bulan terakhir. Data yang muncul menunjukkan bahwa sejak wabah COVID-19 merebak, kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan, dan khususnya kekerasan berbasis gender, telah meningkat di seluruh dunia.

Data nasional dari India menunjukkan, bahwa kekerasan berbasis gender telah meningkat lebih dari dua kali lipat di setidaknya 4 negara bagian Utara. Sementara kasus-kasus yang dilaporkan dari LSM di Indonesia mencapai tiga kali lipat. Hotline untuk perempuan dan anak-anak di Malaysia juga melaporkan peningkatan 57% dalam panggilan sementara peraturan yang bertujuan mengendalikan kerisauan ini sedang berlaku. Tren yang sama juga ditemukan di Singapura dan Korea Selatan.(ak)