IndiHome, kian bersinar menjadi bintang masa depan dari Telkom

JAKARTA (IndoTelko) - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) baru saja mengeluarkan laporan keuangan 2019.

Operator pelat merah itu berhasil meraih keuntungan sebesar Rp18,6 triliun sepanjang 2019  naik tipis 3,3% dibandingkan periode 2018 sebesar Rp18 triliun.

Telkom sepanjang tahun 2019 berhasil membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 135,57 trilliun tumbuh 3,7% dibanding tahun 2018 sebesar Rp130,7 triliun.

Hal yang menggembirakan adalah kinerja dari layanan Fixed Broadband IndiHome milik Telkom.

IndiHome yang dikelola Direktorat Consumer itu terus melanjutkan momentum positif dan menjadi pendorong pertumbuhan Perseroan. 

IndiHome mencatat kenaikan pendapatan signifikan di 2019 yakni sebesar Rp 18,3 triliun naik 28,1% dari 2018 sebesar Rp14,28 triliun. 

Jumlah pelanggan IndiHome tumbuh 37,2% jika dibanding akhir 2018 yang 5,1 juta pelanggan menjadi 7 juta pelanggan pada akhir 2019. 

Pencapaian ini semakin mengukuhkan IndiHome sebagai market leader bisnis fixed broadband di Indonesia. Profitabilitas IndiHome juga semakin baik dengan EBITDA margin mencapai 33,9%, mendekati standar profitabilitas global.

“Pencapaian sepanjang 2019 menunjukkan bahwa Telkom berada pada jalur yang tepat untuk menjadi Digital Telecommunication Company dan berkomitmen tinggi dengan memperkuat kapabilitas bisnis digital untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan memberikan pengalaman digital yang terbaik bagi pelanggan dan masyarakat Indonesia,” ungkap Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah.

Kinerja lainnya di segmen Enterprise, menjadi lebih baik dengan pendapatan sebesar Rp18,7 triliun dan memberikan kontribusi sebesar 14% terhadap pendapatan konsolidasian.

Segmen Wholesale and International Business pada tahun 2019 menunjukkan kinerja yang cukup baik dan menjadi enabler bagi segmen lainnya. Di segmen ini, Telkom memberikan layanan kepada operator telekomunikasi, internet service provider dan digital player baik domestik maupun global. Perseroan mencatat pendapatan segmen ini sebesar Rp10,61 triliun atau tumbuh 5,2% dari tahun sebelumnya, yang memberikan kontribusi sebesar 8% terhadap Pendapatan konsolidasian.

Telkom melakukan antisipasi terhadap perkembangan industri yang disruptive saat ini melalui pengembangan 3 perspektif domain bisnis digital, yaitu digital connectivity, digital platform, dan digital service. Sebagai sebagai penyedia utama pada layanan broadband di Indonesia, Telkom tetap terus memperkuat posisinya sebagai market leader pada domain digital connectivity melalui layanan berkualitas dan jangkauan terluas. 

Ririek menjelaskan  untuk fixed broadband mengingat penetrasinya di Indonesia masih cukup rendah yaitu kurang dari 15% dari populasi rumah tangga, Telkom berkeyakinan bahwa permintaan akan layanan IndiHome masih akan tetap tinggi dalam beberapa tahun mendatang untuk memberikan layanan fixed broadband berkualitas tinggi, memenuhi kebutuhan internet sekaligus mendukung aneka layanan digital service yang menarik.

Telkom juga mengakselerasi domain digital platform dengan cara mengembangkan layanan data center & cloud mengarah pada smart platform sebagai enabler berbagai layanan dan solusi ICT. Selanjutnya produk-produk digital service akan dikembangkan secara selektif, termasuk melalui akuisisi maupun kemitraan yang didukung secara sinergis oleh digital platform dan digital connectivity.

“Kami sadari bahwa kondisi saat ini menjadi tantangan untuk semua pihak, tak terkecuali Telkom. Melalui berbagai segmen bisnis kami, Telkom terus berupaya untuk mengembangkan berbagai layanan digital berbasis smart platform seperti Cloud, Big Data dan IoT (Internet of Things) sesuai kebutuhan para pelanggan dalam upaya memberikan pengalaman terbaik. Kami berkeyakinan bahwa lini bisnis digital merupakan pendorong pertumbuhan bagi Telkom di masa mendatang," pungkas Ririek.(ad)