Accelerating Asia tambah investasi untuk startup

JAKARTA (IndoTelko) – Accelerating Asia mengumumkan perubahan dalam cara investasinya, dengan startup yang memenuhi ketentuan akan memperoleh investasi hingga 200.000 dolar Singapura melalui instrumen pendanaan SAFE note untuk sekitar 7%-10% ekuitas.

Startup yang berpartisipasi dalam program akselerasi Accelerating Asia akan menerima Investasi hingga 200.000 dolar Singapura, termasuk dana dukungan senilai 25.000 dolar Singapura untuk membangun bisnisnya, akses ke program akselerator unggulan, dan program tambahan senilai 225.000 dolar Singapura.

Program Accelerating Asia bertujuan untuk mengidentifikasi dan meningkatkan pertumbuhan bisnis startup yang memiliki potensi dan dampak besar pada sektor apapun dari seluruh kawasan. Besaran nilai investasi ini menempatkan Accelerating Asia di posisi teratas dibandingkan kebanyakan perusahaan akselerasi startup tahap awal lainnya yang melakukan investasi senilai 100.000 dolar Singapura atau kurang kepada startup mereka.

“Lebih dari dua tahun terakhir, kami telah membuktikan model pendanaan akselerasi kami dan telah memperoleh banyak informasi dari berbagai touchpoint dengan lebih dari 2.000 startup saat perekrutan, serta hubungan yang baik dengan para investor terkemuka yang ada. Dengan penambahan pendanaan ini, kami berada di posisi yang kuat dalam pertaruhan startup yang berasal dari program kami, sambil terus menjalankan hubungan baik dengan pendiri startup untuk meningkatkan pertumbuhan mereka, menerima pendanaan, dan meningkatkan bisnis mereka ke tingkat selanjutnya,” ujar General Partner dan Co-Founder dari Accelerating Asia Amra Naidoo.   

Sejak peluncurannya pada tahun 2018, Accelerating Asia telah berkembang menjadi komunitas dengan lebih dari 39 pendiri startup dari 19 startup yang tersebar di 9 negara. 40% di antaranya dipimpin oleh perempuan atau mitra pendiri ventura. Saat berpartisipasi dalam program akselerasi unggulan Accelerating Asia, 19 perusahaan ini berhasil memperoleh investasi kolektif senilai lebih dari 55 juta dolar Singapura.

Sementara itu, cohort ke-2 Accelerating Asia dengan sembilan startup yang menyelesaikan berbagai macam masalah untuk berbagai bisnis vertikal B2B, termasuk logistik, big data, edtech, agritech, dan e-commerce. Startup tersebut memperoleh pendanaan yang tinggi dari angel investor, modal ventura dan perusahaan keluarga dalam pendanaan gabungan sekitar lebih dari 2,5 juta dolar Singapura. Delapan startup dari cohort ini memperoleh  pendanaan eksternal dengan  iFarmer, Numu, IZY.ai dan Priyoshop memperoleh pendanaan dalam program 100 hari.(wn)